Pembiayaan Sektor Sosial Bank Mandiri Capai Rp 144 Triliun di 2024

Pembiayaan Sektor Sosial Bank Mandiri Capai Rp 144 Triliun di 2024

Dea Duta Aulia - detikFinance
Sabtu, 01 Mar 2025 11:26 WIB
Ilustrasi transaksi Bank Mandiri
Foto: dok. Bank Mandiri
Jakarta -

Bank Mandiri terus berupaya untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan melalui pinjaman sosial. Hal ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) yang diterapkan Bank Mandiri terutama dari segi aspek sosial.

Group Head Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri, Muhammad Gumilang mengatakan sepanjang 2024, Bank Mandiri tercatat menyalurkan pembiayaan ke sektor sosial dengan realisasi mencapai Rp 144 triliun. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 6,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY).

"Adapun, kredit tersebut disalurkan ke para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta para perempuan di pedesaan. Dengan rincian, Kredit Usaha Mikro (KUM) senilai Rp 26,9 triliun dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 63,9 triliun," kata Gumilang dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gumilang menambahkan langkah itu dilakukan agar UMKM semakin berkembang. Sehingga UMKM bisa naik kelas dan memiliki daya saing tinggi.

"Oleh sebab itu, kami terus melakukan upaya untuk mengembangkan segmen UMKM untuk memiliki daya saing tinggi," ungkap Gumilang.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, dalam rangka memperluas akses keuangan kepada masyarakat yang kurang terlayani, Bank Mandiri memanfaatkan teknologi digital dengan menyediakan access to finance melalui Livin' Merchant.

Hingga Desember 2024, distribusi pengguna Livin Merchant di non-urban area mencapai 1,47 juta pengguna atau naik signifikan sebesar 42,3% YoY.

Di samping itu, untuk mengakselerasi ekonomi kerakyatan Bank Mandiri juga memiliki program Rumah BUMN (RB) yang menyasar UMKM agar bisa naik kelas.

Saat ini, Mandiri telah membentuk 23 RB di seluruh penjuru Indonesia, melibatkan lebih dari 15.000 UMKM untuk berbagai jenis pelatihan seperti literasi keuangan, pemasaran digital, dan promosi e-commerce.

"Dukungan RB juga diperhitungkan dapat memberikan dampak positif pada masyarakat di sekitar tempat kegiatan berjalan. Sampai saat ini, program RB mampu memberikan Social Return of Investment (SROI) sebesar 3,96 kali dan 4,06 kali pada tahun 2024," tuturnya.

SROI adalah nilai tiap rupiah yang diinvestasikan Bank Mandiri, yang mampu memberikan nilai sosial sebanyak Rp3,96 dan Rp4,06 melalui kegiatan Rumah BUMN.

Di sisi lain, akses kredit UMKM yang diberikan Bank Mandiri terhadap perempuan juga mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan peran Bank Mandiri untuk melakukan pemberdayaan ekonomi.

"Per Desember 2024, komposisi kredit UMKM yang tersalurkan kepada perempuan mencapai Rp50 triliun atau setara 55 persen. Dalam memperkuat perannya tersebut, Bank Mandiri juga melakukan kolaborasi yang ditandai dengan penandatanganan fasilitas kredit sebesar Rp3 triliun untuk PNM Mekaar yang tersebar di berbagai daerah," jelasnya.

Dia menjelaskan fasilitas yang diberikan menjadi solusi bagi perempuan pelaku usaha ultra mikro untuk mendapatkan akses permodalan tanpa agunan dengan limit pembiayaan antara Rp 2 juta hingga Rp 3 juta.

Melalui pendekatan tanggung renteng, program ini tak hanya memberikan pembiayaan tetapi juga menciptakan komunitas solidaritas di antara anggotanya, memperkuat semangat kolektif untuk mencapai kesejahteraan ekonomi.

"Tentunya, hal ini tak lepas dari komitmen dan upaya Bank Mandiri dalam menerapkan pilar sustainable banking sesuai dengan prinsip ESG dalam lini usaha bisnis dan operasional perusahaan," tutupnya.




(prf/ega)

Hide Ads