Rencana Mega Syariah Garap Layanan Bank Emas

Rencana Mega Syariah Garap Layanan Bank Emas

Amanda Christabel - detikFinance
Kamis, 13 Mar 2025 23:16 WIB
Direktur Bisnis Bank Mega Syariah Rasmoro Pramono Aji
Direktur Bisnis Bank Mega Syariah Rasmoro Pramono AjiFoto: Amanda Christabel/detikcom

Bank Mega Syariah juga memfasilitasi pengelolaan keuangan nasabah melalui produk wealth management seperti reksadana dan bancassurance. Kedua produk ini mendorong pendapatan bank dari sisi fee based income (FBI). FBI dari produk reksadana meningkat rata-rata 15% per bulan, sementara FBI dari bancassurance naik sebesar 26,25% YoY. Di sisi lain, layanan Priority Banking juga menunjukkan pertumbuhan dengan jumlah nasabah yang memiliki Total Relationship Balance (TRB) di atas Rp 500 juta naik 37,4% yoy.

"Kami optimis bahwa tahun 2025 menjadi momentum bagi Bank Mega Syariah untuk terus bertumbuh dan memperkuat posisi sebagai salah satu bank syariah pilihan masyarakat di Indonesia. Melalui optimalisasi ekosistem, digitalisasi, serta ekspansi pembiayaan yang selektif, kami yakin dapat menghadirkan layanan terbaik bagi nasabah dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia," tutur Yuwono.

Teepanjang 2024, total aset Bank Mega Syariah tumbuh lebih dari 21% secara yoy. Pertumbuhan aset ditopang oleh fungsi intermediasi bank yang berjalan dengan baik. Pembiayaan yang disalurkan Bank Mega Syariah tumbuh 10,45% yoy, menjadi Rp 7,72 triliun pada 2024. Pertumbuhan pembiayaan didukung oleh perluasan portofolio pada segmen komersial dan konsumer, termasuk produk Syariah Card yang mendapatkan respon positif dari pasar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan yang stabil, mencapai Rp 9,96 triliun atau meningkat 2,82% yoy. Peningkatan terbesar DPK terjadi pada portofolio giro yang tumbuh sebesar 47,79%.

Di sisi lain, total liabilitas bank per 31 Desember 2024 mencapai Rp 2,92 triliun, naik sebesar 29,48% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 2,26 triliun. Pertumbuhan liabilitas ini didorong oleh peningkatan produk tabungan wadiah, yang merupakan produk simpanan berbiaya rendah, serta kenaikan liabilitas kepada Bank Indonesia guna menjaga likuiditas bank dengan tetap mengoptimalkan efisiensi beban dana.

ADVERTISEMENT

Dari sisi profitabilitas, Bank Mega Syariah membukukan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp 323,22 miliar pada tahun 2024, meningkat 5,92% dari Rp 305,16 miliar di tahun 2023. Peningkatan ini sejalan dengan pertumbuhan laba usaha yang tercatat sebesar 4,33%. Sementara itu, laba bersih Bank Mega Syariah tahun 2024 mencapai Rp 253,19 miliar, naik sebesar 6,06% dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp 238,72 miliar.


(hns/hns)

Hide Ads