Berada di perkampungan yang mulai riuh akan pembangunan perumahan baru Fitri Andriani (41) justru merasakan dampak positif, rumahnya di Desa Srijaya Kecamatan Tambun Utara ini membuka warung yang dilengkapi dengan layanan Agen BRILink dan kini menjadi andalan warga sekitar.
Usaha yang dibangun sejak 2015 ini bermula dari warung kecil di dalam rumah, posisinya yang berada di pinggir jalan membuatnya terus mengembangkan usaha. Sebelumnya ia membuka usaha penjualan barang dengan cara dicicil, warga sekitar mengandalkan Fitri dalam urusan pembelian barang seperti televisi, kulkas, mesin cuci hingga pakaian model terbaru.
Namun usaha warung yang kian berkembang membuatnya harus merelakan usaha kredit itu, tak lama kemudian mantri BRI menawarkan Fitri untuk membuka jasa layanan Agen BRILink. Meski masih gagap teknologi (gaptek) dan tak banyak warga yang paham, Fitri mencoba peruntungan itu.
"Semenjak warung, saya nggak bisa keluar ribet nutup buka, akhirnya saya ditawarin Agen BRILink. Tadinya saya nggak ngerti 'Agen BRILink itu apa bu, saya kagak ngantri nanti bu, di sini mah orang banyak yang kagak percaya' emang orang sini tuh pada nggak percaya takut," Kisah Fitri saat ditemui detikcom di warung dan Agen BRILink Fitri, Desa Srijaya, Tambun Utara, Senin (17/3/2025).
Usai diajari step by step, Fitri lantas memasang sejumlah spanduk hingga poster yang ditempel di tembok-tembok untuk mengenalkan usaha Agen BRILinknya, memang butuh waktu yang cukup lama hingga akhirnya masyarakat sekitar tau akan fungsi Agen BRILink. Dengan memasang sejumlah spanduk itu Fitri justru mendapatkan pelanggan dari luar kampung, maklum rumah ia tinggal dihimpit pembangunan mulai dari proyek Tol Gabus hingga perumahan-perumahan cluster.
Keberadaan Fitri membuat nasabah dari luar kampung berdatangan dan menjadi langganan tetapnya, sebut saja mandor proyek yang setiap minggu melakukan tarik tunai untuk keperluan membayar gaji karyawan dengan nominal besar, hingga para karyawan yang mentransferkan gajinya kepada anak istrinya di kampung halaman. Lambat laun saat proyek-proyek itu rampung kini giliran penghuni perumahan yang menjadi langganannya untuk bertransaksi seperti pengisian token listrik, transfer antar bank, tarik tunai, pengisian e-wallet dan sebagainya.
"Kan orang proyek mulu langganan saya, orang proyek ngambil setiap minggu ada yang Rp 30, 50 sampai 75 juta untuk gaji karyawan, karena disini banyak perumahan baru sama dekat Tol Gabus. Sekarang perumahan sudah mulai keisi jadi mereka butuh token ke saya," lanjut Fitri.
Semakin bertambahnya jumlah penduduk di sekitar rumahnya, ia pun turut memperbesar modal dan melengkapi persediaan. Warung yang sebelumnya di dalam rumah ia buat semakin luas dengan pinjaman modal dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI, tak hanya warung Fitri juga kini membuka kontrakan persis di belakang rumahnya.
"Saya waktu itu pinjaman cuma Rp 25 juta untuk melengkapi sembako, sampai saya punya warung sebelumnya dari dalam rumah terus kita pinjaman dari usaha dan angsurannya lancar jadi kita pinjam untuk bangun, dan untuk modal. Sekarang KUR Rp 200 juta saya sampe punya kontrakan di belakang rumah," lanjut Fitri dengan logat khas betawinya.
Lokasi warung Fitri yang jauh dari Bank dan ATM membuatnya semakin diandalkan, penarikan uang tunai dalam jumlah besar pun bisa ditanganinya, ternyata ia merupakan anggota dari Paguyuban Agen Brilink di Bekasi sehingga ketika dana segar tak cukup ia bisa meminjam kepada agen-agen terdekat.
Memang, jika penarikan uang dalam jumlah besar biasanya Fitri meminta waktu kepada nasabah untuk pengambilan uang. Namun kredibilitas Fitri yang merupakan warga pribumi membuatnya cukup dipercaya, jumlah transaksi di warungnya pun mencapai 100 layanan dalam sehari.
"Hari ini tarik tunai ada yang Rp 15 juta, 8 juta, 13 juta hari ini saya bolak balik ke ATM. Paling besar pernah Rp 100 juta, orang-orang udah biasa ke kita karena kita orang pribumi asli jadi untuk pengambilan dia sudah percaya. 'Mpok tarik tunai 100 saya transfer ya'. Jadi dia transfer duluan baru saya ambilin sehari bisa 100 kali transaksi Agen BRILink," pungkas Fitri.
Tak butuh waktu lama untuk membuktikan ucapannya, seorang pelanggan datang untuk melakukan tarik tunai senilai Rp 35 juta. Hari yang semakin sore membuat Fitri memilih untuk membuat janji pengambilan uangnya, uang yang sudah ditransfer ke rekening Fitri itu bisa diambil sebagian dan sisanya menyusul.
Ternyata pria yang melakukan tarik tunai itu merupakan langganan Fitri bernama Fadil (45) ia tak sekali dua kali dalam melakukan transaksi di warung Fitri, lokasi yang dekat dan waktu yang lebih fleksibel ketimbang pergi ke ATM membuatnya beralih ke Agen BRILink.
"Saya tarik tunai Rp 35 juta, kemarin Rp 25 juta. Prosesnya cepet nggak ribet, nggak ngantri. Memudahkan umpamanya bank tutup kita ke sini karena BRILink jam berapa aja dia buka, apalagi kita sudah kenal," tutup Fadil.
Dikonfirmasi secara terpisah Pimpinan Cabang BRI Bekasi Wisnu Aji Wibowo menyebut keberadaan Agen BRILink diharapkan dapat menjadi perpanjangan tangan BRI untuk memberikan pemahaman lebih dalam terkait perbankan kepada masyarakat.
Penetrasi yang dapat lebih masuk ke daerah-daerah, fungsinya yang melebihi ATM, hingga mampu berkomunikasi terkait layanan perbankan membuat keberadaan Agen BRILink semakin cepat menjamur.
"Memang Agen BRILink ini harapannya akan menjadi kepanjangan tangan BRI untuk memberikan pemahaman lebih dalam terkait perbankan ke masyarakat, dia kan lebih penetrasinya lebih masuk ke daerah ketimbang ATM, dan fungsinya lebih dari ATM karena bisa berkomunikasi, bisa memberikan layanan perbankan secara keseluruhan," ungkap Pimpinan Cabang BRI Bekasi Wisnu Aji Wibowo saat ditemui detikcom di KC BRI Bekasi, Jumat (21/3/2025).
Pelayanan yang dapat menjangkau wilayah terpencil membuat Agen BRILink terus diminati masyarakat, para nasabah pun tak perlu khawatir akan kesalahan pin maupun penipuan pada mesin ATM karena Agen BRILink yang melakukan transaksi dengan menggunakan mesin EDC (Elektronik Data Capture) BRI.
(ara/ara)