Orang RI Masih Gemar Pakai Uang Cash

Orang RI Masih Gemar Pakai Uang Cash

Andi Hidayat - detikFinance
Rabu, 30 Apr 2025 14:10 WIB
hand showing rupiah money from wallet isolated on white background
Foto: Getty Images/iStockphoto/Dicky Algofari
Jakarta -

PT Rintis Sejahtera (Prima) optimis peluncuran layanan Tarik Tunai Tanpa Kartu atau Cardless Cash Withdrawal (CCW) masih prospek, kendati jumlah ATM di Indonesia terus menyusut tiap tahunnya. Pasalnya uang fisik masih menjadi kebiasaan masyarakat hingga saat ini.

Wakil Direktur Utama Rintis Sejahtera Suryono Hidayat mengatakan, masyarakat Indonesia masih menggunakan uang fisik dalam segala transaksinya. Ia menyebut, pengguna uang fisik masih mendominasi sekitar 60% sebagaimana yang dialami Jepang.

"Jepang itu 60% transaksi masih pakai tunai. Nah, Indonesia kan banyak penduduk-penduduk juga yang biasa di pedesaan atau di pinggiran-pinggiran, orang lebih biasa pakai tunai," kata Suryono kepada wartawan di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (30/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suryono menjelaskan, layanan CCW yang diluncurkan pihaknya terintegrasi dengan sejumlah bank digital yang menjadi mitra Jaringan Prima. Sehingga, layanan ini dapat membantu nasabah yang melakukan tarik atau setor tunai lebih fleksibel.

"Di daerah itu banyak orang yang (di) pasar kalau keliling itu, bawa cash bingung, 'loh taruh mana banknya', sudah tutup lah (kantor cabang). Nah, mereka daripada bawa pulang, kan perlu disetor. Nah, itu CDM yang untuk setoran juga masih ada ternyata potensi itu," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Suryono meyakini, pengguna uang fisik di Indonesia tidak akan hilang kendati mulai ada peralihan pada transaksi digital. Pasalnya, masih banyak sektor-sektor yang membutuhkan keberadaan ATM.

"Jadi kita lihat potensi ini masih ada nih. Mungkin kalau perkiraan saya, mungkin 30-40% itu masih ada," jelasnya.

Ia menambahkan, banyak lembaga keuangan yang masih mempertahankan kehadiran ATM dalam strategi bisnisnya saat ini. Selain itu, industri peer-to-peer landing atau fintech juga memerlukan ATM.

"Jadi kebutuhan itu kita coba tangkap, kita akan menjadikan ruang bisnis baru, baik itu untuk bank maupun untuk kami sebagai supporting bank," tutupnya.

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads