Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kembali mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 4,25-4,50% sejak Desember 2024. Keputusan ini diambil karena menunggu kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump terbentuk dan melihat dampaknya pada ekonomi yang sedang lesu.
"Ketidakpastian tentang prospek ekonomi telah meningkat. Komite menilai bahwa risiko pengangguran tinggi dan inflasi tinggi telah meningkat," kata pejabat Federal Open Market Committee (FOMC) dikutip dari CNBC, Kamis (8/5/2025).
Meski pernyataan itu tidak secara khusus membahas tarif, Ketua The Fed Jerome Powell mengakui adanya peningkatan ketidakpastian ekonomi AS imbas kebijakan tarif perdagangan. Meskipun, ia menilai kondisi ekonomi masih dalam keadaan solid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami percaya bahwa sikap kebijakan moneter saat ini membuat kami berada dalam posisi yang baik untuk merespons secara tepat waktu terhadap perkembangan ekonomi," ucap Powell usai pertemuan dengan FOMC.
Baca juga: BI Perkirakan The Fed Bakal Tahan Suku Bunga |
Dia menegaskan, The Fed perlu berhati-hati dalam memutuskan tingkat suku bunga dengan melihat kondisi perekonomian saat ini.
"Saya kira kita tidak dapat mengatakan ke arah mana ini akan terjadi. Saya kira ada banyak ketidakpastian tentang, misalnya di mana kebijakan tarif akan berakhir," imbuhnya.
Harga saham AS sempat turun setelah pengumuman The Fed, tetapi sebagian besar mulai pulih di mana Dow Jones Industrial Average naik hampir 300 poin meskipun ada beberapa kekhawatiran atas karakterisasi risiko ekonomi oleh The Fed.
Simak juga Video 'Trump Bela Kebijakan Tarif: Hampir Setiap Negara di Dunia Menipu AS':
(aid/ara)