.webp)
Jenius optimistis pertumbuhan layanan kartu kredit yang dimiliki bisa terus tumbuh positif, meskipun ekonomi sedang lesu. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pada triwulan I-2025 pertumbuhan ekonomi Indonesia alami perlambatan di angka 4,87%.
"Basically kita masih sangat optimis terhadap pertumbuhan dari kredit card dan juga pertumbuhan dari spending-nya gitu," kata Jenius Business Stream Head SMBC Indonesia Anita Ekasari di acara Peluncuran s-Card, Inovasi Kartu Kredit Tambahan Jenius, Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Dia mengatakan optimisme tersebut terbentuk karena data internal yang dimiliki masih menunjukkan tren positif. Bahkan cenderung mengalami peningkatan khususnya pada momen tertentu seperti Lebaran lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara angka, dia mengatakan pada kuartal I 2025, Anita menyebutkan penyaluran kredit yang telah dilakukan oleh Jenius tembus sampai Rp 3,3 triliun naik 19% dan total pengguna tembus 6 juta orang tumbuh 8%.
"Jadi kalau gitu saya melihat data internal aja selama 2025 ini mungkin dari Januari sampai Mei, kita sih punya trading card, kita spendingnya stabil lah. Even kemarin di bulan lalu liburan di Lebaran itu agak naik sih," jelasnya.
Dia meyakini kehadiran layanan anyar s-Card juga mampu mendorong peningkatan jumlah transaksi Kartu Kredit Jenius. Meskipun saat ini tren untuk menahan bertransaksi dengan kartu kredit masih banyak dilakukan oleh masyarakat.
Dikutip dari CNBC, data Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) menyebutkan pertumbuhan transaksi kartu kredit awal 2025 tidak sebesar tahun lalu. Di tahun ini jumlah transaksi hanya tumbuh 6%. Sementara pada 2024 jumlah transaksi tumbuh mencapai 10%.
"Tapi basically kalau kita melihat spending di tempat kita sih masih oke. That's why kita meluncurkan juga s-Card. Karena kita melihat banyak sekali pengguna Jenius yang membutuhkan s-Card yang bisa diberikan kepada orang-orang terdekat gitu terhadapnya gitu," tutupnya.
Lihat juga video: Inovasi Jenius yang Mendisrupsi Perbankan di Indonesia
