OJK Warning! Lembaga Keuangan Diminta Siaga Hadapi Efek Kebijakan Trump

OJK Warning! Lembaga Keuangan Diminta Siaga Hadapi Efek Kebijakan Trump

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 09 Mei 2025 15:09 WIB
Ilustrasi Gedung Djuanda I dan Gedung Soemitro Djojohadikusumo
OJK/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta lembaga jasa keuangan melakukan asesmen atau evaluasi atas dampak kebijakan tarif impor resiprokal yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dengan demikian diharapkan lembaga bisa mengambil langkah antisipatif dalam memitigasi peningkatan risiko dan membentuk pencadangan yang memadai.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan saat ini dinamika perekonomian dan volatilitas pasar keuangan global sedang tinggi. Hal itu didominasi oleh meningkatnya ketidakpastian kebijakan perdagangan global akibat rencana tarif Trump.

"OJK meminta lembaga jasa keuangan secara proaktif melakukan asesmen atas perkembangan terkini dan melakukan asesmen lanjutan atas dampak kebijakan penerapan tarif yang dapat mempengaruhi kinerja debitur khususnya yang memiliki exposure langsung pada sektor terdampak sehingga mampu mengambil langkah antisipatif dalam memitigasi peningkatan risiko, termasuk membentuk pencadangan yang memadai," kata Mahendra dalam konferensi pers, Jumat (9/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seiring ketidakpastian yang meningkat, Mahendra memastikan pihaknya akan terus memonitor dinamika global dan domestik, serta melakukan stress test untuk melihat dampaknya terhadap sektor jasa keuangan.

"Meskipun presiden Trump mengumumkan penundaan pemberlakuan tarif selama 90 hari, tensi perdagangan antara AS dan Tiongkok tetap tereskalasi," ucap Mahendra.

ADVERTISEMENT

Terlepas dari itu, Mahendra menyebut saat ini sektor jasa keuangan nasional tetap resilien dengan permodalan yang solid dan mampu menyerap potensi peningkatan risiko ke depan.

"Rapat Dewan Komisioner OJK pada April 2025 menilai stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga di tengah tingginya dinamika perekonomian dan volatilitas pasar keuangan global," imbuhnya.

Simak juga "Trump Bela Kebijakan Tarif: Hampir Setiap Negara di Dunia Menipu AS" di sini:

(aid/fdl)

Hide Ads