.webp)
Kondisi pembiayaan kendaraan saat ini stagnan di tengah kondisi melemahnya daya beli masyarakat. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, hingga Mei 2025, pembiayaan kendaraan baru mencapai Rp234,18 triliun atau turun tipis 0,24% secara tahunan (year-on-year).
Sebaliknya, mobil bekas justru mencatat kenaikan pembiayaan hingga 13,69% yoy per Maret 2025, mengindikasikan pergeseran konsumen ke opsi yang lebih hemat. Lesunya daya beli masyarakat tak menyurutkan langkah PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance), anak usaha BRI Group, untuk menggenjot pembiayaan mobil baru. Lewat ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, perusahaan pembiayaan ini tancap gas memanfaatkan momentum guna menarik minat masyarakat membeli mobil baru secara kredit.
Direktur Utama BRI Finance Wahyudi Darmawan menegaskan kehadiran di GIIAS menjadi strategi untuk memperkuat akuisisi nasabah dan meningkatkan pembiayaan berkualitas, terutama di segmen kendaraan produktif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menghadirkan layanan konsultasi langsung dengan Relationship Manager kami yang siap mendampingi calon nasabah ke booth mobil pilihan sambil memberikan simulasi pembiayaan sesuai kebutuhan. Kami juga gelar customer gathering untuk nasabah prioritas dan memberikan akses gratis ke pameran," kata Wahyudi, dalam keterangannya, Rabu (30/7/2025).
Meski bergerak agresif, BRI Finance tetap menjalankan prinsip kehati-hatian. Proses background checking terhadap calon debitur diperketat demi menjaga kualitas portofolio dan menekan risiko pembiayaan bermasalah di tengah ketidakpastian ekonomi.
Untuk memperkuat pendanaan, BRI Finance juga mengadopsi skema joint financing bersama induknya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kolaborasi ini memungkinkan pembagian risiko yang seimbang dan mempercepat pencairan pembiayaan kendaraan.
Selama GIIAS 2025, BRI Finance menawarkan berbagai promo Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) menarik. Bagi nasabah loyal BRI, tersedia bunga 0% dengan tenor 6 hingga 12 bulan, serta bunga 3,75% untuk tenor 3 tahun. Tak hanya itu, nasabah juga bisa membawa pulang voucher bensin/listrik senilai Rp1 juta serta perluasan asuransi tanggung jawab hukum (TJH).
"Dengan dukungan teknologi digital, sinergi BRI Group, serta strategi selektif, kami tetap optimistis dapat memperkuat peran dalam mendukung industri otomotif nasional sekaligus mendorong inklusi keuangan," tutup Wahyudi.
Tonton juga video "Negara Rugi Rp 1 T Lebih di Korupsi Kredit Bank BUMD untuk Sritex" di sini:
(rrd/rrd)
