.webp)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjamin uang nasabah di bank hingga Rp 2 miliar per nasabah per bank. Jaminan ini diberikan termasuk jika bank bangkrut akibat ulah oknum nakal.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan, jika perbuatan oknum bank yang nakal itu membuat bank tersebut bangkrut, maka uang nasabah akan dijamin LPS. Namun, berbeda jika kondisi bank masih kuat, maka tetap menjadi tanggung jawab bank.
"Kalau pegawai bank nakal, uangnya hilang, selama banknya masih sehat, itu bukan urusan LPS. Tapi kalau banknya bangkrut gara-gara (oknum bank) nakal, (simpanan nasabah) dijamin oleh LPS Rp 2 miliar per nasabah per bank di bank itu," kata dia dalam Panel Diskusi di LPS Financial Festival 2025, Rabu (20/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Purbaya mengimbau jika terjadi insiden penggelapan uang nasabah oleh oknum bank, nasabah bisa melapor kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kalau belum bangkrut, ada pegawai bank mengambil uangnya, itu masih urusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi anda lapor ke Otoritas Jasa Keuangan," lanjutnya.
Apakah uang nasabah di bank lebih dari Rp 2 miliar dijamin LPS?
Purbaya menjelaskan LPS hanya menjamin simpanan hingga Rp 2 miliar per nasabah per bank. Sementara jika simpanannya lebih dari itu dalam satu bank, sisanya tidak ditanggung LPS.
"Jadi gini, LPS hanya menjamin Rp 2 miliar per nasabah per bank. Kalau anda punya Rp 10 miliar, mau dijamin semua, sebar di 5 bank, 6 bank atau di 10 bank, itu dijamin semua, jadi aman. Tapi kalau anda taruh di satu bank, nggak dijamin, sisanya nggak dijamin, hanya Rp 2 miliar," tuturnya.
Simak juga Video Yudhi Sadewa Sebut Jokowi Perkuat Peran LPS: Kita Disamakan OJK
