Bos LPS Pede Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Tembus 6,5% Tahun Depan

Bos LPS Pede Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Tembus 6,5% Tahun Depan

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 20 Agu 2025 14:03 WIB
Ketua DK LPS Purbaya Yudhi Sadewa
Ketua DK LPS Purbaya Yudhi Sadewa - Foto: Dok. Tangkapan Layar
Jakarta -

Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2025 sebesar 5,12% ditegaskan bukan angka palsu. Bahkan, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat hingga 6,5% di 2026.

"Kalau saya bilang tadi, domestik di mana kita kuat. Kita sempat tumbuh 5,12% di triwulan kedua, semuanya nggak percaya, itu angka palsu katanya. Padahal kalau saya lihat datanya, uangnya di triwulan kedua tumbuhnya kenceng sampai 7%," kata dia dalam Panel Diskusi di LPS Financial Festival 2025, Rabu (20/8/2025).

Purbaya menyebut, jika mesin moneter dan fiskal Indonesia dijalankan secara optimal, maka bukan tidak mungkin pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat. Ia menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tembus 6,5% di 2026.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya yakin di bulan-bulan ke depan, sebulan, dua bulan lagi akan lebih optimal lagi. Nanti yang moneter kalau dibetulkan lagi juga gampang tumbuh di atas 5%. Kalau 5,4% tahun depan, kalau tadi mesin moneter dan fiskalnya dua-duanya jalan, gampang banget," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi kalau ke depan saya jalankan moneter dan fiskal 6,5% nggak susah-susah amat, apalagi 5,4%," tambahnya.

Dia mencontohkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pernah menembus 6% yaitu pada masa pemerintahan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Kalau kita lihat zaman SBY itu moneter itu kira-kira private sector lah, private sector jalan ya. Pemerintahnya jalan, tapi nggak optimal, nggak bangun infrastruktur besar-besaran. Dia bisa tumbuh berapa waktu itu? Rata-rata 6%. Zaman Pak Jokowi (Joko Widodo), pemerintah abis-abisan, tapi swastanya agak kurang karena kebijakannya mungkin nggak berapa tepat pada waktu itu," tuturnya.

Menurutnya, Indonesia telah memiliki banyak pengalaman dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal ini berkaca dari pengalaman Indonesia yang ekonominya tetap kuat di tengah berbagai krisis, mulai dari tahun 1997-1998, 2008, hingga pandemi COVID-19 2020-2021.

"Sebetulnya sambil tidur juga bisa, kalau mau. Jadi angka itu bukan angka mustahil, kita pernah kerjakan dan masih di bawah kendali kita semua, di bawah kendali orang Indonesia sendiri, jadi nggak terlalu sulit," jelas dia.

Tonton juga Video: LPS Financial Festival Hadir di Medan! Yang Mau Cuan Mana Suaranya?

(ada/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads