PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI membeberkan strategi untuk pemahaman finansial yang lebih baik. Hal ini penting untuk membangun kedisiplinan dalam mengelola keuangan.
Direktur Network and Retail Funding BRI Aquarius Rudianto mengatakan, dalam kehidupan sehari-hari masyarakat cenderung terjerumus ke dalam pola konsumtif. Aquarius menyebut sifat konsumtif sebenarnya boleh saja dilakukan namun ada porsi yang harus diatur.
"Ada trik yang kita edukasi, misalnya bisa dibagi empat hal. Pengeluaran kita itu untuk kebutuhan primer kita, atau untuk investasi atau nabung, atau untuk hiburan, atau untuk dana cadangan," ujarnya dalam LPS Financial Festival 2025 di Medan, Sumatera Utara, Rabu (20/8/2025).
Nah, komposisinya bisa diatur sesuai kebutuhan masing-masing. Dengan mengetahui klasifikasi ini maka keputusan untuk mengeluarkan uang bakal menjadi lebih jelas. Pola seperti ini juga bisa menghindari pengeluaran yang kurang prioritas.
"Nanti komposisinya bisa diatur sama adik-adik (mahasiswa), kalau adik-adik masih sekolah, atau sudah mulai bekerja, komposisinya itu diatur, sehingga kalau kita punya klasifikasi dari empat itu ketika kita spend, maka kita akan jelas alokasinya ini ke mana, per rupiah kita akan jelas, dan kemudian kita menghindari yang kurang prioritas," bebernya.
Dengan begitu sumber daya yang dimiliki dapat dioptimalkan secara baik. Secara lebih luas, pola seperti ini juga akan berdampak positif terhadap perbankan.
"Nah ini, di transisi seperti ini, pastinya impact-nya ke dunia perbankan. Gimana dana-dana yang beredar di masyarakat itu bisa kita kelola, dan pada akhirnya kita bisa berkontribusi terhadap negara ini. Sebenarnya itu arahnya, edukasi dari BRI dan misinya ke depan," tutupnya.
(ily/ara)