.webp)
Perencanaan pensiun dan warisan masih belum menjadi perhatian utama bagi masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda. Riset Sun Life Asia Financial Resilience Index 2025 menunjukkan bahwa hanya sekitar separuh masyarakat Indonesia yang merasa siap menghadapi kondisi darurat finansial.
Lalu, meski rasa aman finansial meningkat hingga 57%, hanya 49% Gen Z yang merasa percaya diri dengan kondisi keuangan mereka. Situasi ini menandakan sebagian besar individu usia produktif masih cenderung berfokus pada kebutuhan jangka pendek daripada memikirkan masa depan jangka panjang.
"Kondisi ini berdampak pada banyaknya generasi usia produktif yang masih berfokus pada kebutuhan jangka pendek, sementara perencanaan pensiun maupun warisan belum menjadi prioritas," ujar Presiden Direktur Sun Life Indonesia, Albertus Wiroyo dalam keterangan tertulis, Minggu (21/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, sebagai bagian dari komitmen untuk senantiasa menempatkan nasabah sebagai pusat dari setiap pelayanannya, Sun Life Indonesia percaya bahwa peningkatan literasi keuangan adalah fondasi penting bagi ketahanan finansial keluarga Indonesia. Melalui Bright Talk, Sun Life Indonesia ingin menghadirkan edukasi bagi keluarga Indonesia untuk mulai merencanakan masa depan sejak dini sekaligus menandai peluncuran produk terbaru Sun Life Indonesia, Sun Proteksi Heritage 100.
Menurut Albertus, produk ini merupakan solusi perlindungan jiwa untuk membantu masyarakat Indonesia mempersiapkan warisan masa depan dengan lebih terencana, fleksibel, dan mudah.
"Tahun ini Sun Life genap 30 tahun mendampingi keluarga Indonesia untuk mencapai kemapanan finansial dan hidup yang lebih sehat. Selama tiga dekade, kami konsisten menghadirkan solusi perlindungan jiwa, kesehatan, pendidikan, hingga pensiun," sebut dia.
Produk terbaru Sun Life Menawarkan perlindungan hingga usia 100 tahun dengan fleksibilitas pembayaran premi mulai dari Rp 300 Ribuan per bulan.
(ily/ara)
