Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mewanti-wanti Bank BUMN yang mendapatkan kucuran dana total Rp 200 triliun, tidak menggunakannya untuk membeli dolar AS.
Purbaya meminta dana tersebut disalurkan untuk perputaran kegiatan ekonomi masyarakat.
"Waktu saya ke Mandiri saya tanya, berapa pertumbuhan kredit anda sekarang? Sebelumnya 8%, begitu saya diinject, naik 11%. Dia tanya ke saya, boleh nggak saya kasih uang itu ke properti dan otomotif. Saya bilang boleh aja, nggak ada urusan, yang penting jangan beli dolar ya," kata dia dalam Investor Daily Summit 2025, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (9/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Purbaya berjanji akan mengambil langkah tegas jika Bank BUMN berani membeli dolar AS menggunakan dana pemerintah tersebut.
"Kalau beli dolar AS saya sikat. Saya juga penguasa Danantara, bisa nyikat," tegas Purbaya.
Dalam datanya dari Rp 200 triliun yang disebar ke 5 Bank, telah terealisasi Rp 112,4 triliun dalam bentuk kredit kepada masyarakat.
Sebagai informasi, dari total Rp 200 triliun dana pemerintah, Bank Mandiri mendapatkan Rp 55 triliun telah merealisasikan Ro 40,6 triliun.
BRI mendapat Rp 55 triliun sudah terealisasi Rp 33,9 triliun, BNI mendapat Rp 55 triliun sudah terealisasi Rp 27,6 triliun. BTN mendapatkan Rp 25 triliun, baru terealisasi Rp 4,8 triliun dan Bank Syariah Indonesia mendapatkan Rp 10 triliun, sudah terealisasi Rp 5,5 triliun.
(ada/hns)