Bank Mandiri mempercepat penyaluran kredit infrastruktur. Langkah ini merupakan upaya Bank Mandiri dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan, memperluas lapangan pekerjaan, dan mempercepat transformasi ekonomi nasional.
Corporate Secretary Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara menyampaikan dukungan Bank Mandiri terhadap pembiayaan infrastruktur sejalan dengan Asta Cita Pemerintah Presiden Prabowo Subianto terutama dalam misi memperkuat konektivitas antar wilayah, meningkatkan produktivitas rakyat, serta mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.
"Bank Mandiri berkomitmen untuk terus memainkan peran penting sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat fondasi ekonomi bangsa melalui pembiayaan infrastruktur. Langkah ini bukan hanya membangun jalan, jembatan, atau bandara, tetapi juga membuka jalan bagi masyarakat untuk tumbuh, berdaya, dan sejahtera," ujar pria yang akrab disapa Ossy dalam keterangannya, Senin (13/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyaluran kredit infrastruktur Bank Mandiri mencapai Rp 412,13 triliun hingga Agustus 2025, berdasarkan klasifikasi dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 38 Tahun 2015. Nilai ini tumbuh 15,23% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 357,65 triliun.
Ossy menjabarkan kredit tersebut telah disalurkan ke berbagai subsektor strategis, termasuk jalan, transportasi, migas dan energi terbarukan, tenaga listrik, telematika, perumahan rakyat, fasilitas kota, hingga konstruksi.
Pembiayaan ini mencakup pembangunan proyek-proyek vital seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, dan jaringan kereta api yang kini telah memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan dunia usaha.
"Penyaluran ini merupakan wujud nyata peran Bank Mandiri dalam mendukung pembangunan infrastruktur di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kami meyakini pembangunan infrastruktur memiliki multiplier effect terhadap perekonomian mulai dari penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan konektivitas antarwilayah, hingga mendorong investasi di sektor-sektor produktif," tambah Ossy.
Lanjutnya, subsektor transportasi menjadi kontributor terbesar dengan penyaluran kredit infrastruktur tersebut mencapai Rp 121,44 triliun, tumbuh 33,9% yoy. Sementara itu, subsektor jalan meningkat 18,1% yoy menjadi Rp 55,81 triliun.
Pembiayaan untuk migas dan energi terbarukan tumbuh 16,3% yoy menjadi Rp 39,66 triliun, dan telematika mencapai Rp 40,16 triliun atau naik 11,0% yoy.
Bank Mandiri menilai prospek sektor infrastruktur akan semakin meningkat ke depan, sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Melalui pembiayaan infrastruktur, Bank Mandiri memperkuat sinergi antara sektor keuangan dan sektor riil untuk menghadirkan dampak nyata bagi masyarakat.
Tonton juga video "Menteri PKP-Mendagri Sosialisasikan Kredit Program Perumahan di Sumut" di sini:
(kil/kil)