Susul Thailand-Jepang, QRIS Bakal Uji Coba di Korea Selatan

Susul Thailand-Jepang, QRIS Bakal Uji Coba di Korea Selatan

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 23 Okt 2025 13:09 WIB
Ilustrasi QRIS
Ilustrasi QRIS - Foto: Getty Images/iStockphoto/Hispanolistic
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) akan mengembangkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Antarnegara yang melibatkan Indonesia dan Korea Selatan (Korsel). Langkah ini menyusul pengembangan QRIS yang sebelumnya sukses di Thailand dan Jepang.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengembangkan sandbox atau uji coba terbatas QRIS Antarnegara di Korea Selatan. Hal ini menjadi bagian dari langkah memperluas konektivitas pembayaran lintas negara dan memajukan sistem pembayaran nasional.

"Peningkatan inovasi dan perluasan akseptasi digital dilakukan melalui penyelenggaraan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia yang bersinergi dengan Indonesia Fintech Summit dan Expo 2025. Salah satu inisiatifnya adalah launching QRIS Tap In/Tap Out dan inisiasi sandboxing QRIS Antarnegara Indonesia-Korea Selatan," kata Perry, dalam dalam Konferensi Pers Hasil RDG BI, melalui saluran telekonferensi, Rabu (22/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perry menjelaskan, kerja sama ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat ekosistem pembayaran berbasis teknologi. Hal ini juga salah satu dari berbagai upaya dalam rangka meningkatkan inovasi dan memperluas akseptasi digital di tengah masyarakat.

ADVERTISEMENT

Selain proyek QRIS Antarnegara, Bank Indonesia juga aktif dalam kegiatan domestik, seperti penyelenggaraan Peningkatan Kapasitas dan Literasi Sinergi Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (KATALIS P2DD), BI-OJK Hackathon 2025, dan program QRIS Jelajah Budaya Indonesia.

Program-program tersebut menjadi bagian dari strategi BI memperluas inovasi sistem pembayaran agar lebih efisien dan inklusif, sekaligus mendorong inklusi keuangan di seluruh lapisan masyarakat.

Selain digitalisasi sistem pembayaran, BI juga memperkuat strategi operasi moneter pro-market. Hal ini untuk meningkatkan efektivitas transmisi penurunan suku bunga dan memperdalam pasar uang.

Beberapa langkah yang ditempuh BI antara lain pengelolaan struktur suku bunga instrumen moneter dan swap valuta asing, peningkatan likuiditas melalui penurunan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), serta pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

Selain itu, BI juga memperluas penggunaan underlying repurchase agreement (repo) dengan surat berharga berkualitas tinggi milik lembaga keuangan pemerintah, menerbitkan BI-FRN (Floating Rate Note), dan mengembangkan Overnight Index Swap (OIS) untuk tenor di atas overnight.

Kemudian, investor Sukuk Bank Indonesia (SukBI) diperluas agar dapat dimiliki oleh bank, nonbank, dan investor asing. BI juga memperkuat peran dealer utama untuk meningkatkan transaksi SRBI di pasar sekunder dan aktivitas repo antarpelaku pasar.

"Transformasi keuangan digital harus berjalan beriringan dengan kebijakan moneter yang pro-pasar agar ekonomi nasional tetap tangguh dan inklusif," ujar Perry.

Sebagai informasi, sistem QRIS telah lebih dulu diperluas ke Jepang dan Thailand. Berdasarkan catatan detikcom, layanan QRIS di Jepang sendiri telah dibuka mulai 17 Agustus 2025, sedangkan layanan di Thailand telah mulai sejak 17 Agustus 2022.

Selain kedua negara tersebut, layanan QRIS juga tengah diuji coba di China mulai Agustus 2025 dan ditargetkan mulai berlaku penuh akhir tahun ini. Layanan QRIS sebelumnya telah lebih dulu digunakan di Malaysia dan Singapura sejak tahun 2023 silam.

Simak juga Video Tambah Tahu: QRIS Go International! Bisa Dipakai di Negara-negara Ini

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads