Terkuak! Tiap Tahun Uang Pemda Rp 100 Triliun Nganggur di Bank

Terkuak! Tiap Tahun Uang Pemda Rp 100 Triliun Nganggur di Bank

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 28 Nov 2025 07:30 WIB
Bank Indonesia mencatat hingga akhir April 2013 jumlah uang kartal (uang tunai) yang beredar mencapai Rp 392,2 triliun. Menurut pejabat BI, kebutuhan uang tunai itu akan terus meningkat memasuki bulan Ramadan dan Lebaran mendatang. File/detikFoto.
Ilustrasi.Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti uang pemerintah daerah (pemda) yang menganggur di bank. Menurut Purbaya dana Pemda Rp 100 triliun menganggur tiap tahun di Bank.

Menurutnya, hal ini disebabkan karena Pemda merasa khawatir tidak memiliki uang di awal tahun atau Januari-Februari. Hal ini berdasarkan keterangan yang diterimanya dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

"Saya pelajari salah satu penyebabnya adalah mereka takut, kenapa uangnya numpuk sampai akhir tahun walaupun seperti sekarang dipercepat, itu setiap tahun mereka ada sekitar Rp 100 triliun uang nggak kepakai," ujar Purbaya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau menurut Pak Tito itu karena mereka takut Januari Februari nggak ada uang sehingga nggak jalan, jadi tabung Rp 100 triliun. Tapi kan menurut saya uangnya nganggur Rp 100 triliun," sambung Purbaya.

Ke depan, Kementerian Keuangan bakal membuat sistem yang membuat transfer pusat ke daerah menjadi cepat. Dengan begitu maka Pemda tidak perlu mengendapkan uang dan menjadi lebih produktif.

ADVERTISEMENT

"Jadi ke depan pertama akan kita buat sistem sedemikian rupa sehingga mereka yakin di awal tahun transfer dari pusat cepat, jadi mereka nggak usah sisain yang Rp 100 triliun itu, jadi bisa dihabisin," tuturnya.

Purbaya menyebut akan mengirim anak buahnya untuk berdialog dengan pemda-pemda. Hal ini demi memastikan bahwa pemda mengerti cara melakukan penganggaran dan belanja sehingga menjadi lebih cepat.

Sistem tersebut kemungkinan baru dapat diimplementasikan mulai tahun depan. Harapannya jumlah uang pemda yang menganggur di perbankan bisa berkurang sehingga berdampak pada perekonomian.

"Tapi tentunya nggak bisa tahun ini kan tahun ini baru latihan. Saya harapkan akhir tahun depan akan seperti itu sistemnya sehingga nanti 2026 nggak ada uang yang kebanyakan nganggur dan di akhir tahun pun hampir bersih, ada pun sedikit pasti sisa sedikit sehingga uang transfer ke daerah akan lebih signifikan lagi dampaknya ke perekonomian," tutupnya.

Saksikan Live DetikPagi:




(ily/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads