Purbaya Belum Berencana Tambah Duit Negara di Bank BUMN

Purbaya Belum Berencana Tambah Duit Negara di Bank BUMN

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 18 Des 2025 20:08 WIB
Purbaya Belum Berencana Tambah Duit Negara di Bank BUMN
Ilustrasi.Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa belum berencana menambah penempatan uang negara di bank BUMN. Sebelumnya Purbaya sudah mengucurkan Rp 200 triliun uang negara ke lima bank umum, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Syariah Indonesia (BSI).

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Astera Primanto Bhakti. Alasannya karena diprediksi likuiditas akan mengalami peningkatan pada akhir tahun ini.

"Jadi kita tidak ada (penambahan uang negara ke bank) untuk akhir tahun ini, karena tadi disampaikan pak Menteri bahwa potensi kenaikan likuiditas untuk akhir tahun ini akan meningkat," kata dia dalam konferensi pers APBN KITA, di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Kamis (18/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk tahun depan juga belum ada rencana penambahan uang negara di bank. Astera mengatakan uang negara akan ditabung dulu. Namun, dia menyebut tidak menutup kemungkinan uang negara akan digelontorkan kembali ke perbankan.

ADVERTISEMENT

"Jadi, kita akan tabung dulu uang kita untuk tahun depan. Kalau nanti dinamikanya memungkinkan, ya tentunya akan bisa gelontorkan lagi ke perbankan," terangnya.

Purbaya sebelumnya telah menetapkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025. Keputusan tersebut ditetapkan dan mulai berlaku pada hari ini, Jumat (12/9/2025).

Sesuai KMK ini, penempatan uang negara dilakukan pada lima bank umum mitra, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Syariah Indonesia (BSI).

Penempatan uang tersebut dilaksanakan dengan limit mitra kerja pada masing-masing bank umum mitra yaitu, BRI sebesar Rp 55 triliun, BNI sebesar Rp 55 triliun, Bank Mandiri sebesar Rp 55 triliun, BTN sebesar Rp 25 triliun, dan BSI sebesar Rp 10 triliun.

"Ini sudah diputuskan dan siang ini sudah disalurkan ya. Ini kita kirim ke lima bank (yaitu) Mandiri, BRI, BTN, BNI, BSI. Jadi saya pastikan, dana yang harus dikirim masuk ke sistem perbankan hari ini. Pasti pelan-pelan akan ke kredit, sehingga ekonominya bisa bergerak," terang Purbaya dalam keterangannya.

Lebih lanjut Purbaya menerangkan, tenor penempatan uang negara dilaksanakan untuk jangka waktu 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang. Ia menegaskan, penempatan uang negara tersebut wajib digunakan untuk mendukung pertumbuhan sektor riil, dan tidak diperkenankan digunakan untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN).

Penempatan uang negara kepada bank umum mitra dilakukan dalam bentuk deposito on call konvensional/syariah, dengan mekanisme tanpa lelang. Adapun tingkat bunga/imbal hasil yang dikenakan adalah sebesar 80,476% dari BI 7-Day Reverse Repo-Rate (BI 7-DRR Rate) untuk rekening penempatan dalam rupiah.

Tonton juga video "Purbaya Ungkap APBN Defisit Rp 560,3 T per November 2025"

(ada/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads