LDR Bank Lebih Tepat Bernama Financing to Deposit Ratio
Jumat, 07 Sep 2007 13:18 WIB
Jakarta - Kalangan perbankan kembali mendukung rencana Bank Indonesia (BI) yang memasukkan obligasi yang dimiliki oleh bank dalam perhitungan LDR (Loan To Deposit Ratio).Dirut Bank Mandiri Agus Martowardoyo menyambut positif masuknya obligasi ke LDR, dan menilai nama yang tepat adalah financing to deposits ratio (FDR).Hal itu diungkapkan Agus di Plaza Mandiri, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (7/9/2007)."Kalau bank itu kan menghimpun danadari masyarakat kemudian disalurkan dalam bentuk pinjaman itu namanya loan. Tapi kalau disalurkan obligasi itu bentuknya pembiayaan. Itu memang bukan loan, itu instrumen pasar modal. Pertanyaannya apakah dananya akan efisien, ya efisien, apakah yang disalurkan itu akan produktif ya produktif juga. Jadi harusnya obligasi itu masuk komponen LDR," papar Agus. Jadi lanjut Agus, pembiayaan termasuk pinjaman dan obligasi itu berarti bisa membantu penyaluran uang ke masyarakat dan pasar modal. "Kalau namanya menjadi financing to deposist ratio itu lebih tepat lagi," cetus Agus.Selama ini, LDR hanya memperhitungkan kredit terhadap dana pihak ketiga. Namun kedepan, kepemilikan obligasi korporasi oleh bank juga dijadikan faktor dalam perhitungan LDR.Sebelumnya BI menjelaskan, perhitungan baru LDR yang memasukkan unsur kepemilikan obligasi akan memberikan fleksibilitas kepada bank untuk mengucurkan pembiayaan melalui kredit ataupun surat berharga yang sifatnya indirect landing.Selain meningkatkan intermediasi, aturan baru juga bertujuan mendorong pendalaman pasar keuangan.
(ir/qom)