Pasar Kripto Bergeliat, Harga Bitcoin Tembus Rp 1,5 Miliar

Pasar Kripto Bergeliat, Harga Bitcoin Tembus Rp 1,5 Miliar

Andi Hidayat - detikFinance
Senin, 29 Des 2025 13:54 WIB
Pasar Kripto Bergeliat, Harga Bitcoin Tembus Rp 1,5 Miliar
Ilustrasi bitcoin - Foto: Shutterstock
Jakarta -

Pasar kripto kembali bergairah jelang tutup tahun 2025. Berdasarkan data perdagangan hari ini, sejumlah mata uang kripto tercatat bangkit, seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), BNB, hingga Solana (SOL).

Berdasarkan data perdagangan Coinmarketcap hari ini, Senin (29/12/2025), harga BTC sendiri tercatat menguat ke harga US$ 90.031 atau sekitar Rp 1.51 miliar (asumsi kurs Rp 16.781) pada pukul 12.45 WIB. Tak berselang lama, harga BTC turun tipis ke harga US$ 89.923 atau sekitar Rp 1,50 miliar.

Namun sepanjang perdagangan 24 jam terakhir sebesar 2,67% dari titik terendahnya di level US$ 87.615 atau sekitar Rp 1,47 miliar. Kapitalisasi pasar BTC juga tercatat menguat 2,58% ke US$ 1,79 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain BTC, altcoin seperti ETH juga menguat pada perdagangan 24 jam terakhir sebesar 3,35%. ETH hari ini berada di level US$ 3.031 atau sekitar Rp 50,86 juta dari harga sebelumnya yang sempat berada di posisi US$ 2.933 atau sekitar Rp 49,22 juta.

ADVERTISEMENT

Kemudian BNB juga tercatat menguat pada perdagangan 24 jam terakhir sebesar 2,53% ke harga US$ 864,18. Sementara SOL menguat 3,02% ke harga US$ 127,47 pada perdagangan hari ini.

Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, sebelumnya menyebut volatilitas pasar kripto berpotensi meningkat selama periode libur Natal seiring menipisnya likuiditas perdagangan. Kondisi tersebut dapat memicu pergerakan harga yang lebih tajam, baik ke arah pemulihan jangka pendek maupun koreksi lanjutan, yang dipengaruhi perkembangan sentimen makro global.

Ia juga meminta investor untuk tetap disiplin menerapkan manajemen risiko. Menurutnya, pasar kripto masih rentan tekanan dalam jangka pendek. Sementara untuk jangka menengah hingga panjang prospek kripto tetap menarik apabila likuiditas global kembali longgar dan kebijakan moneter bergerak lebih akomodatif.

"Secara teknikal, kombinasi death cross dan bearish pennant membuka ruang koreksi lanjutan dalam jangka pendek jika tidak ada sentimen positif baru. Jika terjadi breakdown, tekanan bisa meluas ke altcoin," jelas Fyqieh dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (29/12/2025).

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads