40 Juta Orang Indonesia Layak Pegang Kartu Kredit

40 Juta Orang Indonesia Layak Pegang Kartu Kredit

- detikFinance
Rabu, 14 Nov 2007 13:17 WIB
Jakarta - Pasar kartu kredit Indonesia terbilang masih rendah dibanding negara Asia lain seperti Korea. Padahal terdapat 40 juta orang Indonesia yang layak memiliki kartu kredit.Saat ini orang Indonesia yang baru memiliki karti kredit sebanyak 9 juta orang. Angka jauh lebih kecil dibanding Korea yang penduduknya hanya 40 juta orang, tapi jumlah kartu kreditnya mencapai 12 juta kartu atau dengan asumsi setiap satu orang memiliki 3 kartu kredit. Demikian disampaikan Direktur Consummer Banking Bank Mandiri Omar S Anwar, disela-sela acara workshop wira usaha muda mandiri, di Hotel Nikko, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (14/11/2007). Melihat kondisi pasar kartu kredit yang masih rendah, menurut Omar, Bank Mandiri pada tahun depan akan membidik pertumbuhan 20-30%.Bank Mandiri saat ini memiliki 1,033 juta nasabah kartu kredit dengan return mencapai Rp 1,5 triliun."Untuk kartu kredit kedepan kita mengharapkan setiap orang yang eligible (layak) itu akan memegang kartu kredit Bank Mandiri baik untuk prioritas maupun sebagai cadangan," kata Omar.Kategori kartu kredit di Bank Mandiri berdasarkan jenisnya adalah Silver 60-70%, Gold 20-30% serta Platiumun dan Titanium 10-15%.Mengenai kemungkinan macetnya pembayaran kartu kredit karena prediksi perlambatan ekonomi 2008, menurut Omar bisa saja itu terjadi. Menurutnya yang paling kena dampak inflasi adalah kartu kredit jenis Silver."Tapai kan kita memiliki pemegang kartu kredit Platinum dan Titanium yang meskipun sedikit sekitar 200 ribu orang tapi mereka punya nilai limit yang besar. Sehingga yang sedikit orang itu bisa memberikan kontribusi yang besar untuk meng-cover yang lainnya," tutur Omar.Pembiayaan KendaraanSementara untuk pembiayaan kredit kendaraan bermotor, Bank Mandiri hingga kini sudah menggelontorkan dana secara langsung Rp 200 miliar dan melalui 10 multifinance Rp 4 trliun."Tahun ini ada peningkatan <>year on year Rp 1 triliun dibanding tahun lalu. Tahun depan kita tetap akan bergerak ke multifinance terutama mobil dan motor karena demand/i>-nya besar," kata Omar.Menurutnya, pembiayaan kendaraan masih didominasi melalui perusahaan multifinance yang menguasai 80% pasar pembiayaan otomotif. (ir/qom)

Hide Ads