Selain fokus ke DPK, Bank Commonwealth juga fokus ke Reksa Dana. Hal ini dilakukan karena kontribusi Reksa Dana masih kecil.
Tahun 2008 Bank Commonwealth juga menginvestasikan 30 juta dolar Australia. Dana investasi itu digunakan untuk mendukung pertumbuhan Bank Commonwealth. Dari total investasi itu kontribusi terbesar nantinya digunakan untuk meng-upgranding sumber daya manusia (SDM).
Terkait akuisisi Bank ANK, Deputy CEO Bank Commonwealth, Andriaan Laoh mengaku tidak mempermasalahkan jajaran manajemennya.
"Minggu pertama setelah merger antara Bank ANK dan Bank Commonwealth memang ada kendala. Tapi selanjutnya tidak ada masalah," katanya saat konferensi pers di ruang Sulawesi Hotel Shangri-La Jalan Mayjen Sungkono, Senin (28/1/2008).
Dia menambahkan, saat ini jumlah nasabah eks Bank ANK mencapai 20 ribu nasabah. Dari jumlah itu, 1.300 nasabah yang telah mengajukan kredit.
"Total kredit saat ini mencapai Rp 3 triliun. Juimlah ini akan bertambah, mengingat ada penambahan nasabah dari Bank Commonwealth," jelasnya.
Andriaan menjelaskan, saat ini LDR Bank Commonwealth mencapai 60 persen. Ke depannya, Bank Commonwealth menargetkan peningkatan LDR sebesar 70 persen.
"Kami akui kecilnya LDR ini itu disebabkan belum fokus menggarap sektor lainnya. Khususnya UMKM," tambahnya.
Khusus UMKM, pihaknya akan berupaya terus meningkatkan penyaluran kredit ke sektor ini. Langkah ini diambil karena sebelumnya, Bank Commonwealth masih fokus ke kredit komersil.
Sementara itu, Bank Commenwealth akan menambah satu lagi cabangnya di Surabaya dan 2 di luar Surabaya yakni Kediri dan Madiun. Total cabang yang ada di Jatim sebanyak 13 unit.
(bdh/qom)