Gatot menegaskan meski telah menjadi kakak adik dengan SBY selama 22 tahun masing-masing menjalani profesinya dengan baik tanpa ada intervensi. Gatot menikahi adik perempuan paling kecil dari Ani Yudhoyono. Â
"Saya sama Pak SBY sudah jadi kakak beradik selama 22 tahun dan masing-masing punya profesinya sendiri-sendiri dan kita sudah komit let do our profession dengan sebaik-baiknya," kata Gatot ketika ditanya detikFinance soal hubungan dekatnya dengan orang nomor satu dinegara ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gatot rupanya maklum jika banyak yang menuding keberhasilan dirinya jadi orang nomor satu BNI dengan keberadaan SBY sebagai Presiden RI. Namun sepertinya Gatot tidak ambil pusing karena kemampuannya diakui dan karirnya memang sudah lama malang melintang di dunia perbankan.
Gatot menjabat Wakil Direktur Utama BNI sejak 19 Mei 2005. Gatot memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Mindanao State University, Marawi City, Philippines (1979) dan Master of Business Administration dari International University, Manila, Philippines (1982).
Jabatan sebelumnya yaitu sebagai Direktur Bank Danamon (2001-2005), Group Head Credit Restructuring & Settlement di Bank Duta (1999), dan Group Head Corporate & Merchant Banking di Bank Duta (1998).
Gatot juga menolak tudingan Danamonisasi (mantan orang Bank Danamon) karena direksi lain seperti Krishna Suparto dan Doddy Virgianto juga pernah berkarya di Bank Danamon
 Â
"Gak ada kok, jangan dilihat gitu dong, kita ini sudah design ini dengan cara dan proses yang sudah bagus dimana lebih pro pasar itu design-nya jadi jangan dilihat seperti itulah," tegasnya.
Susunan direksi BNI adalah: Dirut Gatot Mudiantoro Suwondo, wakil dirut Felia Salim. Direktur: Suwoko Singoasto, Krishna Suparto, Darwin Suzandi, Ahdi Jumhari Luddin, Doddy Virgianto, Yap Tjay Soen.
Posisi komisaris utama diberikan ke Erry Riyana Hardjapamekas yang sebelumnya adalah ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
(ir/qom)