Persetujuan tersebut dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Niaga dan Bank Lippo yang digelar di Financial Hall, Graha Niaga, Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Jumat (18/7/2008).
Rencana Penggabungan ini akan menjadi efektif pada tanggal 1 Oktober 2008. Sementara untuk integrasi bisnis secara keseluruhan diharapkan dapat selesai pada triwulan IV 2009. Bank Lippo akan melebur ke dalam Bank Niaga. Nama yang dipakai dalam bank hasil merger ini adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam prospektus sebelumnya disebutkan, manajemen Bank Niaga dan LB tidak bermaksud untuk melakukan pemutusan hubungan kerja sebagai akibat dari rencana penggabungan, namun tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku mengenai kompensasi dalam hal ada karyawan yang ingin mengundurkan diri.
Proyeksi jumlah karyawan yang dibutuhkan oleh Bank Yang Menerima Penggabungan adalah sekitar 11.700 karyawan. Sebagai akibat dari rencana Penggabungan seluruh karyawan LB akan menjadi karyawan Bank Niaga sebagai Bank Yang Menerima Penggabungan dan masa kerja karyawan LB akan diperhitungkan secara tidak terputus di Bank Niaga.
Nilai upah dan manfaat yang diterima karyawan setelah Penggabungan akan tetap sama dengan nilai upah dan manfaat yang diterima karyawan sebelum Penggabungan. Hal ini akan berlangsung sampai selesainya proses harmonisasi upah dan manfaat. Proses harmonisasi upah dan manfaat ditargetkan selesai pada bulan Desember 2008, untuk diimplementasikan pada tanggal 1 Januari 2009.
Dalam melakukan harmonisasi tersebut, Bank Yang Menerima Penggabungan akan menerapkan prinsip bahwa nilai keseluruhan upah dan manfaat yang akan diterima, tidak akan lebih rendah dari nilai keseluruhan upah dan manfaat yang diterima karyawan sebelum terjadinya Penggabungan.
Susunan lengkap direksi bank hasil merger PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Lippo Tbk adalah:
Presiden Direktur: Arwin Rasyid
Wakil Presiden Direktur: Hendrik Gezienus Mulder
Diretur Perbankan Korporasi: Veronica Catherinawati Hadiman
Direktur Treasury: Gottfried Tampubolon
Direktur Perbankan Bisnis: Handoyo Soebali
Direktur Perbankan Ritel: Daniel James Rompas
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi: Paul Setiawan Hasjim
Direktur Keuangan dan Perencanaan: Thilagavathy Nadason
Direktur Kredit dan Pengendalian Risiko: Tjindrasa Ng
Direktur SDM dan Kepatuhan: Yosef Antonius Boliona Badilangoe
Presiden Komisaris dari bank hasil penggabungan usaha ini adalah Dato' Shukri Hussin, dengan Roy Tirtadji sebagai Wakil Presiden Komisaris. Sementara itu, anggota dewan komisaris lain adalah Abdul Farid Alias, Ananda Barata, Sri Hartina Urip Simeon, dan Zulkifli M. Ali.
Bank hasil merger ini akan memiliki modal dasar Rp 2,9 triliun, modal ditempatkan Rp 998,862 miliar, dan modal disetor Rp 998,862 miliar. (ir/qom)