8 Kesalahan Ketika Beli Asuransi Jiwa (Bagian 2)

8 Kesalahan Ketika Beli Asuransi Jiwa (Bagian 2)

Aidil Akbar - detikFinance
Jumat, 04 Mar 2016 07:12 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Dalam tulisan sebelumnya kita sudah membahas apa saja kesalahan yang sering dilakukan akibat anda terburu-buru, atau membeli produk asuransi jiwa tanpa mengerti dan mempelajari produknya terlebih dahulu. Kita sudah membahas 3 pertama. Mari kita lanjutkan membahas 5 kesalahan terakhir.

Kebanyakan Proteksi
Bahasan terakhir adalah, bahwa kesalahan yang paling sering dilakukan oleh anda adalah membeli polis asuransi tapi tidak mempunyai jumlah proteksi yang cukup. Kalau ada yang kurang beli polis, ternyata kesalahan berikutnya adalah ada juga orang yang kebanyakan proteksi. Yes, betul anda tidak salah baca.

Meskipun hal ini jarang terjadi dibandingkan yang kekurangan proteksi, akan tetapi dalam beberapa kali bertemu dengan klien saya mendapatkan mereka sangat 'nge-fans' sama produk asuransi, sehingga mereka banyak sekali mempunyai proteksi asuransi. Salah satu keluarga dengan 2 anak, masing-masing anggota keluarga mempunyai 3-4 polis asuransi dengan total sekitar 15 polis. Dan ketika dihitung ulang jumlah proteksi berbanding aset mereka, ternyata mereka kebanyakan proteksi. Ini juga sama dengan membuang-buang uang (mubazir).  

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Percaya Pada Ilustrasi
Ketika anda membeli produk asuransi yang ada unsur tabungan atau unsur investasinya (polis digabung), maka anda akan diberikan sejumlah kertas berisikan ilustrasi perhitungan dari tabungan dan investasi serta dana yang 'akan' anda dapatkan di masa yang akan datang. Nah, kesalahan yang paling fatal adalah anda mempercayai angaka-angka yang tercantum di dalam ilustrasi tersebut.  

Angka ilustrasi tersebut hanyalah sebuah proyeksi, tidak ada jaminan bahwa uang anda akan menjadi sebanyak yang tertulis di dalam ilustrasi tersebut. Realitasnya bahkan sebagian besar uang anda berkembang jauh di bawah angka ilustrasi tersebut.  

Berpikir Beli Asuransi Jiwa Cukup Sekali
Banyak orang berpikir sekali mereka sudah punya asuransi jiwa dianggap sudah cukup. Yuhuuuuu… anda salah besar.  Apabila anda membeli asuransi jiwa tersebut 5 tahun, 10 tahun, atau bahkan 20 tahun lalu, maka bisa dipastikan nilai proteksi yang dibuat dulu sudah sangat berbeda dengan perhitungan kebutuhan proteksi anda sekarang.  

Itulah sebabnya saya selalu mengatakan bahwa asuransi harus selalu dievaluasi untuk dilakukan penyesuaian antara yang anda miliki dengan yang anda butuhkan. Ketika hasil evaluasi menunjukan bahwa jumlah proteksi anda kurang, di saat itulah waktunya anda membeli asuransi tambahan. So, membeli asuransi jiwa adalah suatu proses yang berkesinambungan, bukan hanya sekali saja di awal.  
Anda Perokok
Anda perokok? Dan beli asuransi jiwa? Yes premi anda pasti akan naik cukup signifikan dibandingkan apabila anda tidak merokok. Ada beberapa hal yang membentuk biaya premi terhadap asuransi jiwa, pertama adalah usia anda ketika membeli polis kedua adalah kesehatan dan gaya hidup anda. Merokok dianggap bukan gaya hidup sehat karena bisa berakibat banyak hal pada kesehatan anda. Itulah sebabnya bila anda seorang perokok maka premi asuransi jiwa anda dapat dipastikan lebih tinggi.  

Keburu Menutup Polis Lama Sebelum Membuka Polis Baru
Okelah anda bete, kesal, marah, merasa tertipu dengan asuransi yang sudah anda salah beli. So tanpa konsultasi ke saya atau ke perencana keuangan, atau tanpa mengambil kelas dan workshop anda langsung mengambil keputusan drastis, CANCEL semua polis anda. Yes? Nooooooo… itu salah satu kesalahan fatal yang sering dilakukan orang Indonesia.

Sejelek-jeleknya polis lama anda, sesalah-salahnya anda beli, at least anda masih punya polis asuransi. Ketika anda membatalkan polis lama, tidak ada jaminan anda bisa mendapatkan asuransi di polis yang baru saja anda beli. Belum lagi memperhitungkan biaya dan lain-lain. So, sebelum melakukan apa-apa sebaiknya konsultasikan agar anda tidak rugi 2,3,4, 5x dari ketidaktahuan anda.  

Atau anda bisa belajar sendiri dengan mengikuti workshop dan training seperti workshop eksekutif di sini, atau untuk yang reguler info bisa dilihat di sini. Sementara untuk yang di luar kota jangan takut tetap bisa belajar jarak jauh, infonya ada di sini.

Banyak orang menjadi apatis atau takut atau merasa tidak butuh asuransi terutama asuransi jiwa. Itu adalah cara berpikir yang salah. Asuransi adalah salah satu pilar dalam perencanaan keuangan, bahkan masuk ke dalam financial check up. Yang paling penting adalah anda melakukan dan membeli dengan benar, tanyakan kepada ahlinya, atau ikut pendidikannya bila tidak ingin salah pilih dari rugi banyak. (wdl/wdl)

Hide Ads