Sekarang anda sudah bekerja, bahkan karir sudah menanjak. Anda sudah pasti pintar, akan tetapi mungkin banyak dari anda yang berantakan atau sedikit mengerti tentang uang dan bagaimana cara mengelola uang yang baik dan benar. Apabila jawaban ya, berarti anda tidak sendirian.
Saat ini sudah banyak sekali pilihan tentang bagaimana kita membelanjakan uang kita, tapi juga bagaimana cara dan ke mana kita menabung maupun menginvestasikan uang kita. Tidak hanya sembarang invest, tapi juga memastikan bahwa uang kita berkembang dan bertahan lama untuk kita pakai di kemudian hari ketika kita butuhkan. Akan tetapi pilihannya banyak bangeeeeet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai Sedini Mungkin
Tidak ada rahasia khusus bagi anda yang ingin berinvestasi, terutama untuk Dana Pensiun, yaitu dengan cara memulainya sedini/secepat mungkin. Pertanyaan yang sering ditanyakan di setiap acara-acara adalah, "Pak Kapan Sebaiknya Saya Investasi Untuk Dana Pensiun?". Jawaban saya adalah, "Saat Anda Menerima Gaji Pertama".
Yes, apabila sekarang anda di usia 20an dan membaca ini, belum punya Dana Pensiun, well anda sudah telah beberapa tahun saja. Tapi bisa anda saat ini di usia 30an, berarti anda sudah mau 10 tahun telat berinvestasi. Sedangkan bila anda sudah di usia 40an dan belum mempunyai dana pensiun, anda sudah mau 20 tahun telat. Tunggu apa lagi? Mulai dari sekarang.
Hanya Percaya Pada Ahlinya
Emangnya ada yang peduli kalau anda punya duit, tidak punya duit, salah beli produk, salah investasi? Selain mereka yang mendapatkan komisi dari duit anda, orang lain nggak ada yang peduli dengan situasi anda. So, jangan percaya kepada siapapun kecuali yang memang ahlinya. Pertanyaannya ahlinya yang seperti apa?
Sulit untuk memberikan contoh yang baik tanpa harus menyebut "carilah orang/konsultan yang seperti saya". Mengapa? Karena saat ini banyak orang yang mengaku-ngaku Perencana Keuangan tapi sebenarnya bukan atau belum tentu ilmunya mumpuni.
Jadi yang diperlukan tidak hanya sertifikasi Perencana Keuangan, tapi juga jam terbang (berapa banyak nasabah yang sudah dihandle), jam terbang lainnya di luar jadi seorang Perencana Keuangan, misalnya apakah mereka pernah bekerja di perbankan divisi funding atau investasi atau bekerja di perusahaan manajer investasi atau asuransi, kemudian lisensi yang dimiliki dan lain sebagainya.
Ajukan banyak pertanyaan yang sulit (kalau perlu makro dan mikro ekonomi) kepada calon Perencana Keuangan anda, dan perhatikan cara mereka menjawabnya. Anda pasti dengan mudah bisa mengenali mereka yang memang 'jago' dengan mereka yang 'omdo'. Tanya fee mereka, jangan juga cari yang terlalu murah. Ingat rumus ada harga ada rupa berlaku juga di sini.
Kalau tidak mau cuma tanya saja, ya tidak ada salahnya kalau Anda belajar juga, siapa tahu bisa jadi ahlinya bahkan menghasilkan uang dari menjadi Perencana Keuangan kan?
Apakah anda sekedar ingin tahu atau juga mau serius belajar merencakan keuangan Anda bisa mulai dengan mengambil workshop-workshop seperti beberapa contoh ini. Untuk belajar mengelola keuangan dengan baik dan benar infonya bisa buka di sini. Sementara untuk belajar investasi bisa dilihat di sini, atau untuk yang lebih lengkap bisa dilihat di sini.
Kalau mau belajar Komunikasi yang memikat juga bisa ikut di sini. Nah, Karena sudah mau masuk bulan Ramadan, mungkin minat belajar merencana keuangan versi Syariahnya, bisa juga liat infonya di sini.
Sudah selesai nih? Cuma 2 tips saja? Nggak dong, kita lanjut di artikel berikutnya ya, karena semakin seru bahasannya. (wdl/wdl)











































