Semodern apapun orang itu di Indonesia, budaya ngumpul, sosialisasi itu selalu melekat. Tidak heran mal dan kafe serta tempat makan tumbuh subur dan berjamuran di Indonesia terutama kota besar seperti di Jakarta.
Konon, budaya Arisan kalau tidak salah hanya ada di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa memang masyarakat dan orang Indonesia suka berkumpul dan bersosialisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengapa mudik dan pulang kampung? Karena dalam kurun waktu beberapa dekade terakhir di Indonesia telah terjadi urbanisasi besar-besaran dari desa ke kota.
Belum lagi proyek transmigrasi yang dilakukan di jaman orde baru. Nah, ketika Lebaran inilah dipakai sebagai momen untuk orang-orang ini kembali ke desa atau kota asalnya, yang dikenal dengan istilah mudik tadi.
Meskipun kegiatan ini adalah kegiatan rutin tahunan, banyak orang tidak melakukan persiapan dengan baik dan benar, terutama dari sisi keuangan. Akibatnya bisa ditebak, mereka mudik tanpa perencanaan yang baik sehingga keuangan mereka menjadi bocor.
Padahal bila dilakukan dengan baik, mudik bisa menjadi hal yang menyenangkan bagi diri kita dan bagi kantong kita.
Nah, pos-pos anggaran apa saja yang harus dipersiapkan ketika mudik nanti? Mari kita bahas bersama.
Mudik biasanya akan dilakukan dalam waktu yang relatif lama atau paling tidak selama masa liburan atau cuti panjang. Libur Idul Fitri sendiri biasanya sekitar 3-5 hari ditambah cuti bersama, akan tetapi banyak orang yang mengambil cuti tambahan sebelum Idul Fitri dan sesudahnya.
Sehingga bagi sebagian orang liburan mudik tersebut bisa menghabiskan waktu 10 hari sampai 3 minggu. Mudik sering kali juga menjadi ajang untuk kita berekreasi sambil menikmati liburan.
Selain itu ada juga acara wajib semacam kunjungan ke beberapa saudara di sana. Yang pasti ketika berkunjung hampir tidak mungkin kita datang dengan tangan kosong bukan?
Yes, mudik butuh biaya dan persiapan. Masalahnya anggaran pun sering kali naik karena mudik ini, sebab bukan hanya transportasi pulang balik yang harus Anda tanggung, tapi pengeluaran lain–lainnya seperti hadiah, oleh-oleh, rekreasi, makan-makan dan lain lain.
Terbawa dengan suasana mudik, seringkali membuat pengeluaran-pengeluaran ini tidak terkontrol. Agar anggaran mudik dan belanja Anda tidak kebobolan saat mudik maka sebelum berangkat persiapkanlah anggaran untuk mudik dengan baik.
Bertindaklah bijaksana untuk tidak lagi mengalami defisit anggaran belanja gara-gara anggaran mudik Anda yang jebol. Apa saja pos-pos anggarannya?
1. Anggaran transportasi.
Anggarkanlah dana transportasi mulai dari keberangkatan sampai pulang kembali. Besar kecilnya anggaran akan tergantung dari pemilihan transportasi apa yang dipakai dan berapa jumlah orang yang akan ikut mudik.
Mudik menggunakan pesawat terbang pasti lebih mahal dibandingkan mudik lewat jalan darat. Akan tetapi waktu yang dihemat sangatlah jauh.
Anda cukup meluangkan waktu 1-2 jam untuk naik pesawat dibandingkan bermacet-macetan 10-15 jam bila melalui jalan darat. Akan tetapi bila bepergian satu keluarga besar dengan anak-anak, tentu mudik jalan udara akan menjadi sangat mahal.
Belum lagi harga tiket akan naik berlipat-lipat karena semua orang ingin mudik.
2. Anggaran penginapan.
Buat sebagian orang mudik tidak afdol jika tidak sekalian menginap di rumah orang tua atau saudara dekat di sana. Namun jika kondisi tidak memungkinkan karena tidak tersedianya kamar untuk menginap, maka hotel, losmen atau tempat penginapan lain bisa dipilih.
Hanya saja jika menginap di rumah orang tua atau saudara kita tidak usah membayar biaya penginapan bahkan untuk makan sekalipun, jadi lebih hemat. Nah, mungkin uang penginapan dan makan bisa digunakan untuk rekreasi, beli oleh-oleh, atau memberi hadiah kepada orang tua atau saudara yang rumahnya tempat kita menginap.
Permasalahannya yang mudik kan tidak hanya kita sekeluarga, tapi kakak dan adik (saudara kandung) yang bekerja di kota lain juga ingin mudik dan membawa keluarga besar mereka.
Bisa dibayangkan rumah orang tua yang kecil tidak bisa menampung seluruh keluarga besar. Maka pilihan menginap di hotel atau losmen menjadi masuk di akal. Siapkan bujetnya.
3. Anggaran amal, hadiah, sumbangan untuk diberikan kepada sanak saudara di sana.
Bisa berupa barang atau uang tunai. Buatlah daftar orang-orang yang akan Anda beri hadiah beserta anggaran masing-masing orang.
Pembelian hadiah harus disesuaikan dengan anggaran bukan sebaliknya. Kalau pemberian berupa uang tunai sebaiknya sudah dipisahkan atau sudah dimasukkan ke amplop masing-masing. Supaya tidak kerepotan di sana.
Sudah cukup? Belum masih banyak anggaran dan persiapan untuk mudik yang harus kita persiapkan.
Bagi sebagian orang belajar mempersiapkan keuangan adalah hal yang mudah, tapi bagi kebanyakan orang itu adalah hal yang sulit dan membingungkan.
Cobalah untuk melakukannya atau setidaknya belajar caranya. Bisa belajar sendiri melalui tulisan dan artikel, tapi bila semakin bingung ada baiknya mengikuti workshop dan kelas yang ada.
Beberapa workshop yang bisa diikuti misalnya mengelola keuangan simple, infonya bisa dibuka di sini > http://bit.ly/pm3agst atau workshop tentang belajar berinvestasi, info bisa dibuka di sini > http://bit.ly/rd4agst.
Akan lebih bagus bila kita belajar secara lengkap seperti kelas Basic Financial Planning beberapa hari ini, info bisa dibuka di sini > http://bit.ly/bfp0816.
Apapun ilmu yang kita dapatkan dan pelajari tidak ada artinya bila tidak dipraktekan. Oleh sebab itu coba lakukan dengan membuat pos-pos anggaran baik pengeluaran bulanan anda maupun anggaran mudik ini.
Dalam tulisan berikutnya akan kita bahas apa lagi pos-pos anggaran mudik yang harus kita persiapkan, supaya ketika mudik yang menjadi nol hanya saldo dosa kita saja, bukan saldo rekening kita.
(ang/ang)











































