Benarkah Perlu Perencanaan Keuangan? (2)

Benarkah Perlu Perencanaan Keuangan? (2)

Annissa Sagita - detikFinance
Selasa, 13 Sep 2016 07:53 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Menyambung artikel minggu lalu, benarkah kita perlu perencanaan keuangan? Mari disimak alasan-alasan yang sering dikemukakan tentang perencanaan keuangan.

6. Rezeki sudah ada yang mengatur. Betul sekali, setuju! Tapi begini masalahnya: kita tidak tahu bagaimana rezeki kita diatur oleh Tuhan. Bisa saja rezeki nomplok saat ini, itu adalah untuk biaya masuk sekolah anak kita lima tahun lagi, misalnya. Tentu saja harus kita manfaatkan dan kita atur sedemikian rupa sehingga nilainya cukup untuk biaya masuk sekolah anak di masa mendatang. Jadi jangan dihabiskan dulu untuk membeli HP baru atau motor baru. Rezeki kita adalah amanah, bagaimana caranya supaya bisa bermanfaat kini dan nanti, untuk kita dan orang-orang yang kita sayangi.

7. Masih ada suami/orangtua/anak yang nanti akan menanggung kita. Hayoo siapa yang berpikiran seperti ini? Tidak mungkin selamanya hidup kita akan ditanggung oleh orang lain. Hal ini juga kerapkali dijadikan alasan oleh wanita, mereka memilih untuk tidak merencanakan keuangan karena menggantungkan diri kepada pasangannya bahkan calon pasangan (yang belum tentu ada). Sedangkan terjadinya musibah siapa yang tahu, betul kan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hindari juga berpikiran bahwa anak akan merawat dan menanggung kebutuhan kita nantinya. Apakah Anda ingin anak Anda menjadi generasi sandwich? Generasi sandwich adalah generasi yang harus menanggung hidup keluarga (pasangan dan anak) sekaligus menanggung biaya hidup orangtuanya. Sebagai orangtua, tentu saja kita ingin yang terbaik untuk anak, dan tidak merepotkan anak. Di sinilah pentingnya perencanaan keuangan, supaya kita mandiri saat ini dan nanti.

8. Hidup seperti air mengalir saja. Yakin mau hidup seperti air mengalir? Ingat, air itu mengalir ke bawah. Jangan sampai hidup Anda mengalir ke bawah! Anda boleh-boleh saja berpikiran seperti ini, ketika Anda sudah melakukan perencanaan keuangan yang baik dan benar. Ikhtiar (usaha) dulu, berdoa dan pasrah kemudian. Betul kan?

Ingat, perencanaan keuangan tidak melulu soal matre. Soal uang. Tapi juga soal keseimbangan. Silakan habiskan uang Anda untuk bersenang-senang saat ini apabila Anda sudah menyisihkan yang untuk masa depan, untuk proteksi, untuk kesehatan dsb.

Perencanaan keuangan juga menghindarkan Anda dari membuang-buang uang untuk produk keuangan yang salah. Misalnya tujuan Anda masih jangka sangat panjang sekali contohnya untuk pensiun, tapi Anda menyimpan uang Anda di deposito. Atau misalnya tujuan Anda sekolahkan anak di sekolah yang bagus atau malah di luar negeri, tapi Anda simpan uang Anda di tabungan. Ini salah kaprah karena pemilihan produk Anda tdak sesuai dengan tujuan keuangan Anda.

Perencanaan keuangan tidak melulu soal Anda. Perencanaan keuangan juga soal orang-orang di sekitar Anda yang Anda sayangi. Termasuk merencanakan apabila misalnya kita pergi duluan, lalu bagaimana anak-istri nantinya, bisakah tetap sekolah di sekolah yang bagus, bisakah istri tetap menghidupi anak-anak tanpa pontang-panting jadi harus kerja serabutan. Contoh lain lagi ketika orangtua sakit, adakah uang untuk menanggung biaya pengobatannya, tanpa harus mengorbankan uang yang sudah Anda kumpulkan untuk biaya sekolah anak.

Jadi, sudah siap merencanakan keuangan? (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads