Pertanyaanya sih simpel, kalau anda mengaku atau merasa sebagai orang yang pintar (karena sekolah dan kuliah), lalu mengapa anda datang ke 'orang pintar'?
Pertanyaan berikutnya, lalu mengapa Fenomena Kaya Mendadak ini sering kali bermunculan lagi dan lagi dan lagi di tengah masyarakat di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Himpitan Kebutuhan Hidup
Di saat di mana kebutuhan hidup semakin lama semakin melambung dan mahal, sudah menjadi kewajaran ketika banyak orang kemudian ingin keluar dari himpitan kebutuhan hidup yang semakin mahal ini. Ketika yang diinginkan rakyat adalah biaya hidup (pangan dan papan) yang murah dan terjangkau, maka perut ini menjadi prioritas utama dan di situlah banyak orang mulai kehilangan akal sehat dan tidak lagi bisa membedakan mana yang benar dan mana yang trik dan akal-akalan.
Akses Kesenangan Dunia Yang Mudah
Banyak acara-acara TV dalam dan luar negeri maupun akses dari media apa pun yang ikutan fenomena 'menjual mimpi indah'. Kalau dulu acara TV seperti sinetron dianggap sebagai biang kerok, sekarang sudah tidak lagi tentang itu, banyak akses melalui telepon pintar untuk orang-orang melihat contoh-contoh kesenangan dunia yang berujung pada mimpi mimpi indah di luar batas kemampuan. Tidak ada salahnya untuk bermimpi dan berusaha mengejar mimpi selama dilakukan dengan benar dan kerja keras, bukan mencari jalan pintas seperti menggandakan uang.
Mau Serba Cepat dan Instan
Himpitan kebutuhan hidup yang semakin tinggi disertai akses terhadap mimpi-mimpi indah ingin cepat kaya, maka banyak orang yang kemudian tidak mau bekerja keras, disiplin dan tidak mau bersabar untuk mencapai mimpi-mimpi mereka tersebut. Akibatnya mereka kemudian mencari jalan cepat alias instan salah satunya dengan ikut-ikutan melipatgandakan harta mereka.
Greedy alias Serakah
Tadi pagi saya diwawancara oleh salah satu radio anak muda yang top di Jakarta, dan mereka berkata bahwa beberapa orang yang ikutan fenomena kaya mendadak dengan melipatgandakan uangnya adalah orang-orang kaya dengan uang ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Pernah dengar istilah Greedy alias serakah? Bahkan di film kapitalis seperti Wall Street 2 dikatakan Greed is Good (secara positif yaaa). Nah orang-orang berduit yang kemudian kena 'tertipu' fenomena melipatgandakan uang ini biasanya karena terpengaruh keserakahan mereka ini. Apalagi banyak orang berduit percaya bahwa 'it takes money to get bigger money'. Jadilah orang-orang berpendidikan dan orang kaya juga ikutan gelap mata dan kehilangan akal sehat untuk ikut-ikutan melipatgandakan uang mereka.
Padahal hal-hal seperti ini bisa lhooo dipelajari untuk menghindari kita dari skema investasi abal-abalan ataupun fenomena kaya mendadak melipatgandakan uang ini. Hanya saja banyak orang keburu malas karena sekolahnya lama berbulan-bulan, bersemester-semester, bahkan ada yang bertahun-tahun untuk mendapatkan gelar akademiknya. Padahal banyak workshop singkat yang bisa membuka wawasan dan membantu anda terhindar dari jebakan-jebakan tersebut.
Beberapa di antaranya bisa anda cek atau buka di sini dan di sini. Bahkan ada juga yang menggunakan ujian seperti di sini dan di sini.
Beberapa orang mengatakan bahwa terdapat unsur gaib di dalamnya. Memang sih dalam Agama juga diajarkan untuk kita mempercayai adanya hal-hal yang bersifat gaib, akan tetapi gaib yang berbeda, positif dan sesuai dengan tuntunan agama, bukan yang aneh-aneh dan tidak masuk di akal. Selalu ingat kata mutiara saya, 'If it's to good to be true then It is too good to be true'.
Waspadalah (wdl/wdl)