Berapa jawabannya? Yes jawaban yang benar adalah, orang ini tidak butuh asuransi jiwa sama sekali. Anda mungkin berpikir, lho kok bisa begitu? Yuk kita balik lagi ke konsep awal asuransi jiwa, sebenarnya siapa sih yang dilindungi ketika anda membeli sebuah polis asuransi jiwa? Apakah diri anda? Atau orang yang bergantung hidup dari anda?
Pasti anda berpikir…. Hhmmmm tunggu dulu ya sudah pasti bukan anda dong, wong anda kan yang meninggal dunia. Nah, kalau begitu uang dari asuransi jiwa itu untuk siapa? Yes, itu untuk orang yang bergantung hidup dari anda (Bahasa lainnya adalah ahli waris). Nah, dalam contoh di atas apakah orang tersebut punya orang yang bergantung hidup dari diri dan penghasilannya? Jawabannya tidak, dia seorang diri saja, belum menikah, tidak punya anak, tidak punya tanggungan bahkan uangnya banyak sekali. Maka kondisi tadi membuktikan bahwa orang tersebut saat ini tidak butuh untuk membeli asuransi jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi apa saja yang salah dan perlu diperhatikan ketika kita ingin membeli asuransi jiwa?
Pertama, seperti contoh kasus di atas, apakah anda butuh untuk memiliki asuransi jiwa (jiwa saja) tanpa embel-embel lainnya. Ingat asuransi kesehatan bisa anda beli secara terpisah sendiri (dalam asuransi kerugian dengan premi yang lebih murah) dibandingkan membeli bersama asuransi jiwa (bundling atau sebagai rider). Belilah asuransi jiwa sesuai dengan peruntukannya, jangan dicampur-campur atau digabung-gabung dengan fitur lain yang belum tentu memberikan benefit tambahan bagi anda, bahkan yang sering terjadi anda keluar uang lebih banyak.
Kedua, masih berhubungan dengan membeli asuransi yang dicampur-campur, sudah sering disarankan oleh perencana keuangan di Indonesia maupun di Amerika untuk tidak membeli asuransi sebagai wahana alias tempat investasi mengingat banyak kekurangan dari asuransi jenis ini. Artikel tentang ini sudah pernah saya tulis di sini, kalaupun sudah lama bisa dibahas ulang lagi dalam artikel-artikel berikutnya di masa yang akan datang.
Yang pasti, ketika anda membeli asuransi jiwa (saja) digabung dengan investasi, maka anda tidak mendapatkan benefit maksimal dari kedua produk tersebut. Yang sering terjadi ketika anda anda membeli asuransi jenis ini (di Indonesia dikenal dengan nama unitlink) adalah, nilai proteksi jiwa yang anda dapatkan sangat kecil, karena anda membeli asuransi yang mahal sehingga premi yang anda bayarkan terlalu tinggi (untuk jumlah proteksi yang anda dapatkan). Di saat yang bersamaan hasil investasi anda juga tidak maksimal seperti anda berinvestasi di tempat lain yang mirip, seperti di reksa dana.
Jangan lupa, banyak dari produk asuransi jenis ini memberikan komisi yang sangat besar bagi agen penjualnya. Dan besaran komisi ini tidak akan pernah diberitahukan oleh agen ke anda sebagai konsumer. Pertanyaanya darimana uang untuk membayarkan komisi agen yang besar tersebut? Sudah pasti dari uang anda yang dipotong biaya-biaya tersebut. Nah, berhati-hatilah terhadap konflik kepentingan dari agen-agen yang berjualan hanya karena ingin mendapatkan komisi yang besar saja, tanpa mencoba memberikan produk yang memang memenuhi kebutuhan anda. Pastikan anda membeli produk yang memang sesuai dengan kebutuhan anda dan kemampuan anda membayar produk tersebut.
Jadilah smart consumer dan smart investor. Belajar dengan asuransi, waris, mengatur keuangan dan investasi yang baik dan benar. Beberapa yang kami rekomendasikan dan bagi yang ingin tahu tentang asuransi detil bisa ikut tanggal 22 April, info di sini, untuk ilmu waris bisa ikut workshop tanggal 23 April info di sini, sementara kelas regular merencanakan keuangan akan diadakan akhir April tanggal 29, info di sini, dan cara kaya dengan reksa dana tanggal 30 April infonya bisa dibuka di sini.
Anda yang merasa sudah terlanjur salah beli? Segeralah perbaiki, tidak ada kata terlambat. Lebih baik diperbaiki saat ini daripada dibiarkan berlarut-larut salah beli, anda akan rugi terus menerus. Ingat, anda bekerja keras untuk mendapatkan uang anda tersebut, jangan sia-siakan dengan membeli produk yang salah. (wdl/wdl)











































