Mulai dari bagaimana mengelola keuangan yang baik, kemudian hal-hal apa saja yang seharusnya dilakukan atau tidak dilakukan. Tulisan kali ini saya akan sedikit membahas mengenai beberapa hal yang sebaiknya jangan dilakukan.
Mudah Tergoda
Lagi-lagi anda dihadapkan dengan keinginan Vs kebutuhan. Sudah sering anda membaca dan mendengar celotehan seperti ini, 'Hanya Beli Barang yang BENAR-BENAR anda Butuhkan'. Tidak dapat dipungkiri bahwa seiring makin tingginya penghasilan, secara logis seharusnya anda lebih mampu untuk menyimpan lebih banyak uang. Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan justru sering sebaliknya. Makin tingginya tingkat penghasilan justru berbanding lurus dengan turut meroketnya angka pengeluaran. Alhasil, simpanan yang awalnya direncanakan untuk menjadi dana darurat dan pos investasi, lagi-lagi hanya jadi wacana semata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengontrolan diri sendiri dan selalu bertanya kepada diri sendiri, menjadi cara efektif untuk meredam keinginan tersebut. Anda juga dapat mengalihkan pikiran bahwa ada tujuan lain yang lebih penting daripada 'keinginan' tersebut.
Ragu Untuk Berinvestasi
Setiap orang pasti memiliki tujuan keuangan masing-masing, namun kenapa masih banyak yang ragu untuk memulai investasi untuk mencapai tujuan keuangan tersebut. Cukup banyak alasan yang sering saya dengar mengapa masih banyak yang ragu untuk berinvestasi. "Ah, nanti saja tunggu sisa gajian.", "Sekarang senang-senang dulu, investasi nanti saja", "Investasi mahal, belum ada uangnya", dan masih banyak lagi alasan.
Seperti kita ketahui bersama bahwa nilai investasi akan makin meningkat seiring dengan waktu. Semakin cepat kita memulainya semakin banyak pula keuntungan yang bisa didapatkan, serta semakin kecil nominal yang dibutuhkan. Memulai investasi dari usia muda adalah waktu yang paling tepat untuk mengalokasikan uang dalam produk investasi. Saat anda belum berkeluarga dan belum ada tanggungan berbagai cicilan, berarti masih ada nominal yang cukup besar yang bisa dialokasikan untuk investasi.
Hidup Tanpa Dana Darurat
Salah satu cara agar menjaga keuangan anda tetap baik adalah memiliki dana darurat ketika ada kebutuhan mendadak. Kebutuhan yang harus segera terbayarkan dengan uang tunai, seperti membayar asuransi untuk kendaraan yang rusak, atap rumah bocor, keluarga yang butuh bantuan, hingga PHK atau usaha bangkrut. Setiap anda mendapat penghasilan sebaiknya anda mulai mengalokasikan sejumlah uang untuk dana darurat. Menurut tips dari Robert Kiyosaki, besarnya dana kebutuhan darurat bagi anda yang masih lajang adalah 3x biaya hidup bulanan.
Masih bingung? Yuk belajar lebih detil di kelas-kelas, antara lain workshop regular Cara kaya dengan reksa dana tanggal 21 Mei di sini. Dan juga workshop komunikasi yang menghipnotis (hypnotic communication) orang sering pakai untuk hypno selling, info buka di sini, sementara Ramadan ada kelas Syariah lho tanggal 9-11 Juni Info di sini.
Nah Masih ada lho beberapa hal lagi yang akan saya bagikan di artikel selanjutnya mengenai hal-hal yang sebaiknya jangan dilakukan.
Happy Planning. (wdl/wdl)