Jenis Utang Yang Menguntungkan dan Yang Merugikan

Jakarta - Banyak pandangan negatif terkait dengan utang. Padahal dari apa yang terjadi, baik untuk perorangan atau perusahaan, bila tepat tata kelolanya, utang bisa menjadi solusi keuangan. Tetapi ini sekali lagi bila tepat tata kelolanya.

Disinyalir dari beragam sumber, hingga hari ini banyak perusahaan, bahkan yang sudah berskala multinasional dan raksasa masih menggunakan metode utang untuk meningkatkan daya jelajah usaha dalam menaguk keuntungan. Di antara perusahaan-perusahaan ini bisa lepas dari utang, dan tinggal landas menjadi perusahaan dengan pertumbuhan yang mandiri. Salah satu kiatnya adalah memahami benar tentang jenis utang.

Utang, Tujuan Adalah Hal Utama
Tujuan berutang tentu adalah mendapatkan dana segar untuk menambal pos keuangan yang tidak terdanai. Bila dikategorikan lebih sempit, utang dipilah menjadi dua jenis. Ini dia pembahasannya, kenali dan pilih yang menguntungkan.

1. Utang Konsumtif
Jenis utang ini adalah yang bisa jadi merugikan. Karena tujuan berutang akan dipergunakan untuk mendanai kebutuhan akan konsumsi terhadap hal tertentu. Dengan demikian, dana yang ada akan habis tanpa adanya perputaran sehingga untuk mengembalikan akan terjadi proses utang lanjutan. Tak hanya untuk perorangan, perusahaan pun ditengarai ada yang berutang dengan tujuan semacam ini.

2. Utang Produktif
Sama-sama mendapatkan dana segar dengan proses utang. Jenis tujuan utang yang kedua ini cenderung akan menguntungkan. Dana yang ada tidak dipergunakan untuk hal-hal yang bersifat konsumsi atau habis pakai tetapi dimanfaatkan untuk kebutuhan strategis. Ciri utamanya adalah, pada saat dana dikeluarkan, maka cara dan kiat untuk memutar uang hasil utang untuk mendapatkan keuntungan sudah diketahui, dan tentunya tidak lewat dari jatuh tempo pembayaran utang.

Meski ada jenis utang yang membawa keuntungan. Beberapa pakar keuangan tidak menyarankan untuk mengambil permodalan dengan jalan utang. Apalagi bila jumlah yang diambil lebih dari kebutuhan.

Hal ini dapat menjadi predasi terbesar dan kontraporoduktif. Salah satunya adalah memunculkan rasa terlena dan uang yang ada terpakai tanpa strategi perputaran finansial yang membuahkan keuntungan. Pendek kata biar bagaimana pun utang adalah beban keuangan yang harus dibayarkan saat jatuh tempo. (wdl/wdl)