Mengajarkan Anak Tentang Uang (3)

Mengajarkan Anak Tentang Uang (3)

Aidil Akbar Madjid - detikFinance
Kamis, 15 Jun 2017 02:45 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Dalam 2 artikel sebelumnya sudah dibahas bagaimana cara kita mengajarkan uang kepada anak mulai dari tingkatan Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Bisa dilihat bagaimana sedikit-sedikit kita berproses memberikan tanggung jawab kepada anak kita untuk bisa mulai belajar tentang uang dan bagaimana cara mengelola uang.

Nah, untuk artikel kali ini, yaitu artikel terakhir dari seri mengajarkan anak tentang uang, kita akan bahas bagaimana cara mengajarkan untuk anak-anak remaja yang sudah beranjak dewasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa saja yang harus dilatih dan dilakukan?

7. Berikan Anak Tanggung Jawab Berupa Rekening Bank.
Di usia saat ini, anak anda seharusnya sudah mengerti tentang uang sehingga akan lebih baik bila mengajarkan mereka dengan menggunakan rekening bank.

Dengan menggunakan rekening ini membuat latihan mengelola uang lebih menantang bagi mereka dibandingkan dengan menggunakan celengan dan pencatatan saja.

Berikan akses terhadap kartu ATM juga dan lihat bagaimana mereka memperlakukan uang di rekening mereka, apakah jumlahnya akan sama, bertambah, atau berkurang banyak.

Ketika mereka mulai terlihat diluar kontrol (menggunakan uang banyak dan sembarangan, saat itu anda sudah mulai mengajarkan disiplin mereka untuk mengatur uang dan menabung.

Meskipun anak anda masih di bawah umur (belum memiliki KTP), saat ini sudah banyak Bank di Indonesia yang memberikan layanan pembukaan rekening bagi anak-anak dengan supervisi orang tua. Gunakan fasilitas ini.

8. Bantu Mereka Merasakan "Bekerja"
Bila anda punya teman atau akses ke teman yang punya usaha misalnya kafe, butik, restoran, atau usaha apapun, minta bantuan mereka untuk "memperkerjakan" anak anda secara paruh waktu (misalnya gaji anak anda sebenarnya anda yang bayarkan melalui usaha teman anda).

Remaja biasanya punya banyak waktu kosong terutama disaat libur-libur sekolah. Daripada pergi jalan-jalan dan menghabiskan uang, ajarkan mereka mencari dan mendapatkan uang dengan cara bekerja paruh waktu.

Dengan belajar bekerja untuk mendapatkan uang, anak anda akan belajar menghargai uang dan kerja keras, sehingga diharapkan kedepannya mereka tidak menjadi boros dan menghambur-hamburkan uang.

9. Jangan Lupa Mengajarkan Bahayanya Utang Konsumtif
Ada baiknya untuk kita mulai mengajarkan tentang bahayanya utang konsumtif sejak dini agar anak bisa mengetahui dan memilih ketika mereka ingin berutang. Mengapa penting?

Karena ketika anak anda sudah punya KTP atau memiliki penghasilan maka mereka akan ditawarkan kartu kredit dan kredit tanpa agunan. Apabila anak anda tidak diajarkan tentang utang konsumtif, maka kemungkinan besar mereka bisa menjadi korban dari utang-utang ini terutama kartu kredit dan kredit tanpa agunan, karena lebih mudah mendapatkannya.

Yang harus selalu diingat adalah, anda bisa memulai mengajarkan hal-hal yang ditulis dalam 3 artikel ini lebih cepat atau lebih lambat sangat tergantung dari perkembangan anak anda dan reaksi mereka ketika anda mengajarkannya.

Jangan dipaksakan, dibuat mudah dan menyenangkan. Untuk itu anda pun juga harus bisa dan mengerti cara melakukannya. Ke mana?

Untuk bulan depan (July) ada workshop di 2 kota yaitu Surabaya cek disini http://bit.ly/cpmmsby dan http://bit.ly/wkrdsby atau di Jakarta dan seluruh info lainnya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads