Apakah kita harus takut nanti uangnya enggak cukup buat uang sekolah anak? Takut enggak bisa beli rumah? Buat beli mobil? Kenapa enggak menabung di bank saja?
Belum lagi kalau kita lihat rekan-rekan kita yang gajinya pas-pasan, buat makan sehari-hari saja pas-pasan. Boro-boro mikirin investasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanya (T): Apakah investasi itu harus? Apakah Wajib?
Jawab (J): Tidak harus, dan tidak wajib. Apabila Anda tidak ingin berinvestasi ya tidak usah. Tidak ada yang mewajibkan dan memaksa Anda berinvestasi.
T: Oke tidak ada yang memaksa. Tetapi kenapa sih kalau kita tidak investasi?
J: Kalau tidak investasi ya enggak kenapa-kenapa juga.. namanya juga investasi, pengorbanan yang dilakukan sekarang untuk diambil hasilnya di masa depan nanti sesuai tujuan investasi kita masing-masing. Kita tentu berharap nilai investasi kita meningkat di masa yang akan datang sehingga sesuai dengan target tujuan investasi. Jika Anda tidak mau berkorban untuk investasi ya itu pilihan Anda.
T: Perencana keuangan kan suka mengatakan investasilah untuk pendidikan anak. Apakah takut nanti uangnya enggak cukup buat uang sekolah anak? Apakah kalau tidak berinvestasi nanti sekolahin anak bakal susah?
J: Jika Anda kuatir mengenai dana sekolah anak Anda, maka Anda perlu berinvestasi. Anda coba cek biaya uang masuk SD, SMP, SMA di sekolah terdekat dengan rumah Anda saat ini, lalu bayangkan jika bulan depan anak Anda akan masuk sekolah itu. Kira-kira ada kesulitan atau tidak? Atau jika Anda ingin membeli rumah bulan depan, kira-kira bisa atau tidak? Ada orang yang tanpa kesulitan bisa menyekolahkan anaknya di mana saja, walaupun biayanya selangit, ada juga yang bisa beli rumah seperti membeli kacang goreng. Tapi jika Anda akan mengalami kekurangan dana untuk sekolah dan rumah, sepertinya Anda perlu melakukan investasi.
T: Kenapa enggak menabung di bank saja?
J: Ada pasti kenal istilah yang namanya inflasi kan? Menurunnya nilai uang, simpelnya itu. Nah, return tabungan Anda di bank saat ini (sekitar 3-4%) tidak akan mampu mengimbangi tingkat inflasi (8-10%) Alhasil nilai uang Anda akan turun, sehingga di masa depan nanti tidak cukup nantinya untuk kebutuhan Anda.
T: Rejeki sudah ditentukan Tuhan, enggak perlu khawatir bukan? Enggak perlu investasi, pasti ada rezeki untuk kita.
J: Betul. Saya sepakat dengan pendapat Anda. Apakah itu artinya Anda diam saja? Tidak berusaha? Tidak melakukan ikhtiar? Tidak menjemput rezeki Anda? Jika Anda yakin dengan tidak berinvestasi maka semua akan tetap baik-baik saja, ya ga papa juga.. enggak ada yang mewajibkan seperti jawaban di atas. Toh minimal Anda pasti menabung kan untuk persiapan di masa depan, entah di bank, entah beli emas.. at least Anda ada perencanaan.. atau menabung saja juga enggak? Ya ngga apa-apa juga sih.. it's your choice.
T: Kan bisa ngutang kalau uangnya kurang?
J: Iya benar, bisa ngutang.. kalau di bank ada bunganya ya, ada marginnya. Kalau meminjam di orang tua mending, bisa tanpa marjin. Tapi terus Anda meninggal, utangnya siapa yang melunasi? Istri? Anak? Udah punya asuransi belum?
Well, tidak ada yang mewajibkan Anda berinvestasi. Jika Anda mampu mengatur keuangan Anda, sehingga tanpa berinvestasi pun Anda tetap mampu mencapai tujuan-tujuan keuangan Anda, itu sudah cukup.
Namun kebanyakan keluarga di Indonesia masih perlu melakukan investasi agar dapat mencapai tujuan-tujuan keuangannya. Investasi merupakan salah satu hal terpenting dalam perencanaan keuangan yang harus Anda lakukan agar kehidupan Anda dan keluarga di masa depan dapat berjalan dengan baik.
Mau belajar investasi? Yuk, tapi untuk bulan ini sudah habis tutup buku. Sementara untuk bulan depan (Juli) ada workshop di 2 kota yaitu Surabaya cek di sini dan di sini, atau di Jakarta dan seluruh info lainnya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com
Selamat berinvestasi! (wdl/wdl)











































