Perencana Keuangan Aidil Akbar mengatakan, sedianya midnight sale hanya dimanfaatkan oleh orang-orang yang memiliki kebutuhan berbelanja, mempunyai budget, serta memiliki tujuan untuk itu.
"Sebaiknya kita bijak menyikapinya. Midnight sale itu hanya dimanfaatkan kalau kita sudah punya budget, tujuan untuk belanja," ungkap Aidil saat dihubungi detikFinance, Minggu (18/06/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti halnya kebutuhan untuk membeli baju Lebaran, membeli oleh-oleh untuk mudik ke kampung halaman, atau membeli barang tertentu yang sifatnya sangat mendesak mendapat penggantian.
"Kalau anda tidak punya kebutuhan apa-apa, tidak punya budget untuk belanja, tidak punya tujuan untuk belanja. Mending jauh-jauh dari mal. Dari pada keseret-seret karena liat tulisan diskon," ujarnya.
Meski demikian, porsi belanja pada momen tersebut menurutnya perlu sangat diperhatikan una menghindari pengeluaran yang berlebihan. Aidil menyebut sedianya untuk barang seperti baju Lebaran, besaran yang dikeluarkan tidak lebih dari 10% Tunjangan Hari Raya (THR) yang diterima.
Begitu juga pada kebutuhan oleh-oleh. Sehingga jika dijumlahkan maka untuk kebutuhan konsumtif tersebut seharusnya tidak lebih dari 20% dari THR yang diperoleh.
"Kalau kita mau lebaran dengan pakaian yang baru, 5+10% itu bisa. Kalau kita mau bawa oleh-oleh kita bisa pake midnight sale, besarannya sama 5-10%. Kalau dirangkum dua itu, totalnya nggak sampai 20% harusnya," jelasnya. (mkj/mkj)