Siapakah yang akan mendapatkan uang pertanggungan tersebut? Anda? Oh.. tentu tidak! Ahli waris yang tercantum dalam polis asuransi jiwalah yang akan mendapatkan uang pertanggungan asuransi tersebut.. bukan yang meninggal nanti yang dapat. Jadi jangan senang dulu kalau ditawarkan asuransi jiwa lalu dikatakan 'nanti bapak dapat 200 juta lho'. Itu mah dapatnya kalau meninggal.. yang dapat juga ahli waris, bukan kita.. eh Anda..
Nah Rp 200 juta kan lumayan tuh buat ahli waris ya? Kata orang Jawa, uakeh tenan… Banyak banget duitnya… buat sekolah anak, untuk biaya hidup sehari-hari, untuk bayar utang.. itulah fungsinya asuransi jiwa sebagai proteksi. Bukan buat foya-foya ahli waris lho ya! Bisa habis Rp 200 juta dalam setahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hmm.. jika jawaban anda masih seputar itu.. Anda perlu belajar singkat mengenai prioritas keuangan. Tapi kita tidak akan bahas mengenai prioritas keuangan di tulisan ini ya, kita mau sedikit bahas cara menghitung uang pertanggungan yang sesuai kebutuhan. Ya, sesuai kebutuhan, bukan sesuai kesanggupan membayar premi asuransi.
Lakukan langkah berikut ini:
1. Kalkulasikan pengeluaran Anda dalam sebulan
2. Berapa usia anak Anda yang paling kecil?
3. Perkirakan anak bungsu Anda akan selesai pendidikan berapa tahun lagi
4. Kalikan 12 pengeluaran perbulan dan kemudian kalikan dengan tahun anak bungsu Anda selesai sekolah
5. Ketemu deh uang pertanggungannya…
Contoh, Pak Mohamad Taufiq Ismail pengeluarannya Rp 15 juta per bulan. Usia anaknya yang paling kecil, Najwa, 3 tahun. Pak Taufiq ingin Najwa mengikuti pendidikan hingga jenjang S1. Asumsi masuk kuliah nanti pada usia 17 tahun dan lulus dengan cumlaude 4 tahun kemudian di usia 21 tahun. Maka Rp 15 juta x 12 bulan x 18 tahun = Rp 3,24 miliar. Artinya Pak Taufiq perlu Uang Pertanggungan asuransi jiwa senilai Rp 3,24 miliar untuk menjamin kehidupan keluarganya hingga anak bungsunya kelak selesai kuliah S1.
Sederhana kan? Itu hanya salah satu metode perhitungan uang pertanggungan asuransi yang paling…….. sederhana.
Pertanyaan Anda pasti KOK GEDE BANGET PAK?????
Betul, gede banget memang, itu adalah asumsi pengeluaran Pak Mohamad Taufiq Ismail selama Najwa hidup sampai Najwa selesai kuliah. Diharapkan keluarga Pak Taufiq masih bisa hidup layak dan pendidikan anak-anaknya terjamin hingga kuliah selesai.
Bagaimana? Terlalu besar ya Uang Pertanggungannya? Preminya pasti mahal..
Bapak Ibu… kan itu metode paling sederhana.. masih ada beberapa metode lainnya, sehingga kita bisa menghitung jumlah Uang Pertanggungan yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda, serta yang penting Anda pasti sanggup membayar preminya. Mau lebih detil lagi? Ya belajar di workshop keuangan, Untuk bulan July kita adakan workshop untuk kota Surabaya, info bisa dibuka di sini dan di sini. Sementara untuk workshop di Jakarta info bisa dibuka di sini.
Semoga sedikit mencerahkan. (wdl/wdl)