Well, bagi anda yang sekarang masih di usia 20 tahunan dan baru mulai bekerja, pensiun terasa masih sangat lama sekali. Tapi percayalah pada saya dan pada orang-orang yang sudah menjalaninya, pensiun lambat laun akan terasa cepat. Anda akan mulai sibuk mengarungi bahtera rumah tangga. Kebutuhan hidup semakin meningkat dengan adanya anak-anak. Dan tanpa anda sadari tiba-tiba nanti anda tinggal punya waktu 5 tahun lagi sebelum masuk masa pensiun. Dan semuanya sudah terlambat.
Mulailah berinvestasi untuk dana pensiun anda dari sekarang. Tanyakan ke kantor tempat anda bekerja apakah ada program dana pensiun seperti DPPK dan DPLK. Bila ada DPLK tanyakan apakah perusahaan juga memberikan kontribusi yang sama (matching) bila karyawan melakukan kontribusi pada dana pensiun tersebut. Beberapa perusahaan berusaha mengajak karyawan untuk melakukan kontribusi kepada dana pensiun dengan cara memberikan kontribusi dengan jumlah atau persentase yang sama juga (tergantung batas kontribusinya).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Generasi milenial pasti punya segudang tujuan keuangan dan keinginan-keinginan jangka pendek yang ingin mereka persiapkan. Persiapan dana pernikahan, jalan-jalan, ganti gadget, beli apartemen dan lain sebagainya. Tapi kebanyakan milenial gagal mempersiapkan tujuan keuangan jangka panjang seperti dana pensiun.
Padahal usia muda di kisaran 20 tahunan adalah 'usia emas' untuk anda memulai investasi jangka panjang, mengapa? Karena investasi jangka panjang butuh waktu yang relatif panjang juga agar hasil investasinya bisa maksimal. Sebagai contoh, bila anda saat ini berusia di pertengahan 20 tahun alias 25 tahun. Maka akan butuh waktu 33 tahun lagi untuk pensiun di usia 58 tahun (saat ini rata-rata usia pensiun bergeser ke 56-58 tahun, nanti bahkan bisa lebih lama lagi mungkin ke 60 tahun).
Nah, Rp 500 ribu yang anda sisihkan per bulan tadi (baca paragraf atas), apabila diinvestasikan ke instrument keuangan yang memberikan return 18% rata-rata per tahun selama 33 tahun akan menjadi Rp 12,2 miliar. Yes, anda tidak salah baca angka, Rp 500 ribu per bulan bisa berpotensi menjadi Rp 12,2 miliar.
Kebayangkan bila anda bisa menyisihkan lebih banyak lagi dari itu?
Seru kan hitungannya? Cara perhitungan ini bisa dilakukan untuk tujuan keuangan lain seperti dana Pendidikan dan lain sebagainya. Bagaimana caranya? Anda bisa belajar di kursus atau workshop dan kelas perencana keuangan. Di mana? Di bulan Oktober akan ada workshop Asuransi info bisa dibuka di sini bersamaan dengan workshop mengelola keuangan dan gaji CPMM di Jakarta info di sini sementara untuk Kaya Raya dengan Reksa Dana Jakarta info buka di sini berbarengan dengan di Yogya, Solo dan Semarang (JogLoSemar / Jawa Tengah) bisa lihat info di sini dan di sini.
So, jangan sia-siakan masa muda anda. Waktu saat ini sedang berpihak di anda. Punya rencana keuangan jangka pendek dan menengah bagus sekali. Akan tetapi jangan lupakan rencana keuangan jangka panjang. Dan yang paling penting, mulai lakukan dari sekarang. (wdl/wdl)











































