Strategi Mengatur Duit untuk Single Mom (2)

Strategi Mengatur Duit untuk Single Mom (2)

Marviarum Eka Ramdiati - Aidil Akbar Madjid & Partners - detikFinance
Selasa, 10 Apr 2018 06:56 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Menyambung dari artikel sebelumnya tentang strategi mengatur keuangan bagi single mom karena perceraian. Di artikel sebelumnya dibahas bahwa yang pertama harus dilakukan adalah membuat daftar aset dan menyelesaikan harta gono-gini.

Hal ini dirasa penting karena anda ingin dan akan melanjutkan kehidupan anda dan tidak ingin masa lalu anda menghantui anda ke depannya. Pembahasan berikutnya yang harus anda ketahui dan kuasai adalah:

2. Rencanakan kebutuhan anak-anak bersama mantan suami
Status perkawinan boleh berubah menjadi mantan istri atau mantan suami tetapi bagi anak-anak, tidak ada mantan ibu atau mantan ayah. Meskipun berpisah dan tinggal bersama ayah, ibu akan manjadi ibu bagi anak-anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu juga ayah, meskipun setelah bercerai tinggal bersama ibu, ayah atau bapak akan tetap menjadi bapak bagi anak-anak. Oleh karena itu masa depan dan kebutuhan anak-anak tetap menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama.

Termasuk dalam urusan nafkah untuk kebutuhan anak-anak. Untuk single mom karena janda cerai akan terasa lebih ringan karena masih bisa melakukan kompromi dan merencanakan kebutuhan anak-anak bersama mantan suami.

Jalinlah komunikasi dengan ayah dari anak-anak kita, buatlah anggaran kebutuhan hingga anak-anak mandiri. Dari anggaran tersebut bisa didiskusikan berapa nafkah yang harus tetap diberikan mantan suami kepada anak-anak setelah bercerai dan bagaimana pola pemberian nafkahnya.

Apakah sang ayah masih menanggung full kebutuhan anak-anak atau sebagian, diberikan bulanan kah atau sesuai dengan kebutuhan.

3. Pisahkan rekening anak
Untuk menghindari konflik dengan mantan suami dan memudahkan monitor kebutuhan anak-anak pisahkan rekening untuk operasional kebutuhan anak-anak.

Kalau pun tidak full diberikan nafkah oleh mantan suami, agar memudahkan, nafkah yang kita berikan untuk anak-anak terlebih dahulu masuk ke dalam rekening tersebut sebelum digunakan dan aktivitas kebutuhan anak bisa dilakukan di rekening tersebut. Sehingga mudah memonitor, berapa kira-kira nafkah total yang dibutuhkan untuk kebutuhan anak-anak.

4. Miliki Asuransi jiwa
Baik ayah atau ibu yang masih menanggung kebutuhan anak-anak sangat memerlukan asuransi jiwa sebagai jaminan kepastian biaya hidup anak-anak sebagai ahli waris di masa yang akan datang.

Meskipun telah berpisah sebaiknya mantan suami tetap memiliki polis asuransi jiwa untuk anak-anak. Sedangkan bagi ibu sebaiknya juga memiliki polis asuransi jiwa untuk anak-anak. Sebagai single parent, meskipun mantan suami masih memberikan nafkah untuk anak-anak, kita juga harus tetap memproteksi masa depan anak-anak yang langsung kita asuh.

Hal ini sebagai antisipasi agar jika sewaktu-waktu kita terlebih dahulu dipanggil oleh Sang Maha Pencipta, anak-anak yang ditinggalkan tidak mengalami kesulitan financial.

5. Buatlah Wasiat
Tentu sangatlah sulit mengurus anak-anak sendiri tanpa adanya pendamping. Sebagai bentuk antisipasi persiapan akan hal yang terburuk wasiat bisa menjadi alternatif jika dikemudian tidak bisa lagi mendampingi anak-anak, terutama sekali jika anak-anak masih kecil dan tetap membutuhkan pendampingan.

Semua bentuk antisipasi tersebut bisa Anda tuliskan di wasiat, terutama sekali hak asuh anak, apakah hak asuh diserahkan kepada mantan suami, sebagai ayah kandungnya atau kepada pihak lain yang menurut Anda lebih baik untuk kelangsungan masa depan anak-anak seperti misalnya kakek-neneknya atau om dan tantenya anak-anak. Begitu juga dengan aset dan harta warisan untuk anak-anak, meskipun pembagiannya sebaiknya tetap sesuai ketentuan hukum waris yang berlaku.

6. Membuat perjanjian pranikah jika ingin menikah lagi
Membina rumah tangga bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi Anda yang sudah pernah gagal dalam hubungan rumah tangga yang sebelumnya. Kegagalan tersebut pun tidak perlu Anda khawatirkan dan menjadi penghalang dalam membina hubungan rumah tangga yang baru.

Untuk mengantisipasi adanya perselisihan dan kegagalan dalam pernikahan yang berikutnya, Anda bisa membuat perjanjian pranikah dengan pasangan yang baru. Selain itu Anda juga bisa menambahkan pasal tentang keberadaan anak-anak dari suami yang sebelumnya.


Demikianlah telah dibahas panjang lebar tentang Strategi Keuangan bagi anda seorang Single Mom. Memang pembahasannya masih sekedar ilmu dasar, bila anda ingin mengeahui lebih detil alangkah baiknya bila mengikuti kelas dan workshop yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia https://ow.ly/NbPy30gC3Dy atau tim AAM & Associates http://ow.ly/pxId30gC3BB.

Di Jakarta dibuka workshop Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan sehari info http://bit.ly/PMM0418 dan Belajar Menjadi Kaya Raya dengan Reksa Dana, info http://bit.ly/WRD0418.

Sementara, di luar kota, dibuka worshop sehari Mengelola Gaji di Surabaya info http://bit.ly/PMSUB18 dan Workshop Kaya dengan Reksa Dana info http://bit.ly/RDSUB18.

Sementara untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda bisa belajar tentang perencanaan keuangan komplit, bahkan bisa jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional bisa ikutan workshop Basic Financial Planning di sini http://bit.ly/BFP0418.

Siap-siap juga awal bulanan Ramadan ada kelas Perencanaan Keuangan Syariah juga, info http://bit.ly/IFP0518, kelasnya hanya setahun sekali lho di bulan Ramadan saja.

Anda bisa diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik t.me/seputarkeuangan atau membaca artikel-artikel kami yang terangkum dalam www.shilafinancial.com.

Semoga bermanfaat. Be Smart, wealthy today and Achieve financial freedom.

(ang/ang)

Hide Ads