Selain itu, yang juga bisa anda selamatkan adalah kondisi psikologis anda sendiri. Bukankah tujuan liburan itu untuk bersenang senang?. Lalu bagaimana ceritanya anda bisa bersenang-senang dan refreshing tetapi setelahnya terbebani bunga dan cicilan?.
Tapi, kemudian pembelaan anda bahwa anda adalah orang yang menganggap utang sebagai motivator terbesar dalam hidup. Dengan utang, anda bisa lebih bersemangat dalam bekerja dan mencari penghasilan, tanpa utang pekerjaan anda akan biasa-biasa saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apakah liburan yang akan anda ambil untuk utang adalah sebuah hal yang mendesak?. Bila ternyata akhir tahun lalu anda baru mengambil liburan dan menghabiskan uang tabungan yang anda miliki maka mengambil utang untuk liburan kali ini tidak bisa dibenarkan.
Apalagi, bila ternyata kondisinya adalah anda menghabiskan seluruh tabungan untuk liburan, maka artinya anda saat ini tidak memiliki dana cadangan yang bisa digunakan untuk kebutuhan mendesak di masa depan. Maka coret saja rencana liburan dari daftar keinginan anda.
Akan lebih bijak bagi anda untuk kembali memulai lembaran baru dalam buku finansial anda, yaitu berhemat dalam pengeluaran bulanan dan mengumpulkan dana darurat yang cukup untuk melindungi diri anda dan keluarga.
Selanjutnya, apakah anda memiliki rasio keuangan yang mumpuni untuk membayar cicilan bulanan dari utang untuk liburan?. Apakah anda bisa dan mampu membayar cicilannya sedangkan anda kan masih memiliki cicilan utang lainnya seperti KPR dan KPM?
Mengambil utang untuk liburan untuk dicicil secara bulanan dapat dibenarkan bila, bila ternyata saat ini anda tidak memiliki banyak cicilan yang rasionya sampai dengan 30% penghasilan bulanan anda. Kalau lebih dari itu, ya akan lebih baik jangan diambil utang untuk liburannya.
Secara sederhana, bila penghasilan anda adalah Rp 10 juta per bulan, maka batas maksimum cicilan anda per bulan adalah Rp 3 juta saja. Bila ternyata utang anda lebih sedikit dari itu, maka mengambil utang untuk liburan bisa diperbolehkan tetapi dengan catatan.
Catatannya adalah kelonggaran atas utang untuk liburan ini tidak bisa berlaku untuk semua orang. Mengapa? Karena setiap orang memiliki latar belakang pekerjaan berbeda, kondisi berbeda, karakter berbeda, kemampuan finansial, dan pengelolaan utang yang berbeda.
Bagaimana cara mengecek latar belakang yang berbeda ini? Ikuti pembahasannya di workshop perencanaan keuangan dan investasi yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia atau tim AAM & Associates.
Di Jakarta dibuka workshop sehari tentang bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari tentang Reksadana. Ada juga workshop khusus tentang Asuransi membahas Keuntungan dan Kerugian dari Unitlink yang sudah anda beli.
Karena banyak permintaan, dibuka lagi workshop Komunikasi yang memukau lawan bicara anda (menghipnotis), cocok untuk anda orang sales & marketing, untuk komunikasi ke pasangan, anak, boss, anak buah, ke siapapun, info.
Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda bisa belajar tentang perencanaan keuangan komplit, bahkan bisa jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional bisa ikutan workshop Basic Financial Planning dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Info lainnya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com (jangan lupa tanyakan DISKON paket)
Anda bisa diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik di sini.
Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel. (ang/ang)