Meski terasa berat bagi seorang perantau, namun ada manfaat juga dibalik kebijakan tersebut. Selain memutus rantai penularan COVID-19, manfaat lainnya adalah memutarkan uang tersebut menjadi cuan.
Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group (AAG) Andy Nugroho memberikan tips bagi masyarakat yang tidak mudik Lebaran tahun ini.
"Bila memang nggak jadi mudik, maka uangnya bisa digunakan untuk berbagai hal," kata Andy saat dihubungi detikcom, Jakarta, Kamis (26/3/2020).
Andy menjelaskan, dana yang bisa dimanfaatkan berasal dari pos bagi-bagi angpao dan uang transport mudik, seperti pembelian tiket, ongkos bensin, dan tol.
Dari seluruh uang tersebut, Andy mengatakan masyarakat yang tidak mudik bisa memanfaatkannya sebagai simpanan baik dalam bentuk uang tunai maupun tabungan. Menurut Andy, dana ini bisa dijadikan dana darurat sampai virus corona bisa ditangani oleh pemerintah.
Selain itu, masyarakat juga bisa menjadikan modal mudik untuk membeli kebutuhan makanan hingga suplemen sehari-hari yang tujuannya menjaga imunitas tubuh selama pandemi corona.
"Karena kita juga nggak tahu sampai kapan kondisi krisis ini akan berakhir," jelasnya.
Adapun dikatakan Andy, dana darurat yang berasal dari anggaran mudik ini bisa disalurkan ke beberapa program, seperti asuransi jiwa dan kesehatan minimal BPJS Kesehatan.
Menurut Andy, masyarakat juga bisa memanfaatkannya sebagai modal berinvestasi di beberapa instrumen keuangan seperti pasar saham maupun reksadana. Tidak hanya itu, modal tersebut juga bisa diputarkan untuk mengumpulkan pundi-pundi keuntungan dengan menjadi penjual kebutuhan sehari-sehari secara online.
"Yang perlu dicermati adalah dalam kondisi krisis seperti ini dan semisal dana kita juga terbatas, lebih prioritaskan untuk menempatkan dana yang ada sebagai dana cadangan darurat dulu dibandingkan berinvestasi, yang bisa dialokasikan untuk berinvestasi sekitar 30% dari dana yang ada," ungkapnya.
(hek/dna)