Perubahan Siklus Ekonomi di RI 12 Tahun Sekali (1)

Perubahan Siklus Ekonomi di RI 12 Tahun Sekali (1)

Steven Ransingin – Aidil Akbar Madjid & Partners - detikFinance
Kamis, 30 Apr 2020 02:00 WIB
Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal-I 2018 tumbuh 5,2%. Pertumbuhan itu didukung dengan capaian penerimaan pajak maupun nonpajak.
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Dalam hidup ini percaya atau tidak jika kita mempelajari sejarah semua yang ada di dunia ini selalu berubah. Pentingnya mempelajari sejarah bagi sebagian orang, sejarah bisa menjadi hal yang sangat membosankan dan bersifat tidak penting atau sejarah bisa menjadi suatu ingatan yang pahit untuk diingat.

Namun dalam waktu yang bersamaan pula sejarah bisa menjadi hal baik dan membantu kita sebagai bahan introspeksi diri atau peringatan agar apa yang yang telah terjadi tidak terulang kembali. Sama halnya dengan ekonomi di Indonesia sendiri.

Jika kita belajar dari melihat sejarah apabila kita hidup setidaknya sampai usia 75 tahun, kita akan mengalami dua kali resesi ekonomi dan satu kali depresi ekonomi. Tapi di luar itu semua, di Indonesia sendiri percaya atau tidak secara tidak langsung terkenal dengan perubahan siklus ekonomi setiap 12 tahun sekali, artinya apa?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setiap 12 tahun sekali perekonomian di Indonesia selalu mengalami transisi karena adanya hal baru yang dapat mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Singkat cerita pengaruh dari perubahan ini selalu memberikan dampak yang baik dan buruk pastinya, baik untuk kelas bawah-menengah-dan atas, dan di setiap perubahan tersebut selalu melahirkan orang kaya baru.

Coba mari kita simak perubahan siklus ekonomi di Indonesia setiap 12 Tahun tersebut!

ADVERTISEMENT

1945 - Indonesia Merdeka

Tahun pertama Indonesia resmi menjadi suatu negara yang sah, di tahun-tahun tersebut Indonesia belum memiliki struktur ekonomi yang jelas sehingga banyak peluang bisnis di tahun-tahun tersebut. Bagi mereka yang sadar akan peluang tersebut, maka mereka bisa meraih kekayaan dengan mudah.

1957 - Malaysia Merdeka

Kemerdekaan Malaysia secara tidak langsung membuka peta perdagangan di Asia Tenggara. Belajar dari Indonesia yang lebih dulu merdeka, struktur ekonomi di Indonesia
pun belum terbentuk sehingga membuka kesempatan bagi Indonesia yang telah lebih dulu merdeka dengan secara tidak langsung membuka peta perdagangan antar negara-negara di Asia Tenggara yang baru merdeka di tahun setelah perang dunia II, sehingga muncul orang kaya baru yang memiliki koneksi ke luar negeri dan sadar akan peluang bisnis tersebut.

1969 - Bergantinya ke Pemerintahan Orde Baru

Setelah kejadian G30S dan perubahan kepemimpinan di Indonesia bergantinya Presiden Soekarno ke Presiden baru Soeharto, di sini dapat kita ketahui perbedaan pandangan politik, ekonomi, dan hal lainnya dari setiap tokoh presiden baru, hingga latar belakang profesi, asal usul, secara tidak langsung akan menentukan kebijakan-kebijakan baru. Kebijakan tersebut juga memberikan perubahan aturan politik dan ekonomi di Indonesia, dan orang kaya baru pun kembali tercipta bagi siapa yang mampu melihat peluang bisnis tersebut.

1981 - Booming Saham di Asia Tenggara

Pada tahun tersebut negara-negara di Asia Tenggara mulai melek akan besarnya keuntungan di pasar modal. Meskipun di Indonesia sendiri pasar modal telah hadir sejak
zaman kolonial Belanda pada tahun 1912, namun di tahun 1981 booming antusias pasar modal pada saat ini tidak dapat dihindari. Tidak memerlukan kepintaran IQ yang
tinggi, siapapun yang membeli saham pada tahun ini pasti akan kaya.

1993 - Booming Properti di Indonesia

Di tahun ini beberapa orang-orang di Indonesia mulai menyadari pentingnya memberikan tanah yang kosong dengan nilai tambah dan menjadi suatu bangunan yang dapat
disewakan, atau dijadikan hunian. Peluang sungguh terbuka lebar saat ini. Beberapa orang kaya yang telah sadar terlebih dahulu dapat dilihat dengan banyaknya perusahaan properti di Indonesia yang menciptakan hunian elit hingga pusat perbelanjaan yang mewah pada tahun 1990an.

Sampai di sini bisa kita pelajari bahwa sebenarnya ada yang namanya siklus ekonomi. Beberapa percaya dengan siklus 10 tahunan, 12 tahunan bahkan ada yang
percaya dengan siklus 100 tahunan (khusunya untuk wabah). Booming properti ini dibarengi dengan lahirnya banyak perbankan di Indonesia (sejak tahun 1988), yang kemudian menyebabkan terjadinya kredit macet besar-besaran yang dikenal dengan sebutan krisis moneter atau krismon 1997-1998.

Apapun siklus dan krisis yang terjadi, yang paling penting pastikan kita siap secara keuangan. Anda punya cash flow, emergency fund dan pengaturan keuangan dan investasi yang baik. Apabila belum memiliki sebaiknya anda mulai dari sekarang dengan menggunakan aplikasi yang mudah dan GRATIS. Aplikasi tersebut bernama Moneesa, dan apabila ingin mencoba anda bisa unduh aplikasi Moneesa disini http://bit.ly/moneesa-playstore.

Selain itu dalam menghadapi pandemic seperti sekarang sebaiknya anda juga mempunyai proteksi asuransi kesehatan yang baik. Anda bisa bertanya pada agen asuransi
secara GRATIS tanpa takut harus membeli produk dulu. Hal itu bisa anda lakukan melalui aplikasi Bregaswaras. Aplikasi Bregaswaras bisa diunduh disini http://bit.ly/bregaswaras-playstore.

Nah siklus apa yang kemudian terjadi di tahun 2000an? Kapan tepatnya itu terjadi? Kita akan bahas di artikel sambungan berikutnya.



Simak Video "Video: BI Sebut Daya Tahan Ekonomi RI Lebih Tinggi Dibanding AS-China"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads