Pegawai bergaji di bawah Rp 5 juta yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan pada akhir bulan ini direncanakan mulai mendapat bantuan Rp 600 ribu per bulan selama 4 bulan. Pencairan dilakukan selama dua kali alias ditransfer per Rp 1,2 juta.
Perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho mengatakan bantuan tersebut bisa untuk membeli kebutuhan prioritas sehari-hari. Misalnya membeli kuota internet dan kebutuhan anak sekolah lainnya bagi yang sudah berkeluarga.
"Prioritas utama tetap pada kebutuhan untuk membeli kuota internet dan kebutuhan sekolah anak apabila masih SFH (school from home) atau bahkan semisal orang tuanya juga masih WFH (work from home)," kata Andy kepada detikcom, Selasa (25/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, bisa untuk kebutuhan menjaga kesehatan di tengah pandemi seperti membeli masker, hand sanitizer, hingga vitamin. Jika ada, bantuan itu juga bisa untuk membayar cicilan kredit lho.
Jika masih ada sisa, Andy menyarankan agar dari bantuan tersebut dicadangkan 10% untuk dana darurat seperti untuk membayar BPJS Kesehatan atau asuransi lainnya.
"Minimal BPJS agar bila kita sakit dana yang harus dikeluarkan tidak terlalu banyak menguras tabungan yang ada. Maka dari BLT yang diterima, persentasenya bisa disisihkan 10% untuk ditabung sebagai dana darurat dan selebihnya digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan penting," sarannya.
Bisa juga untuk membeli kebutuhan makanan pokok sehari-hari atau belanja lainnya dari pedagang usaha mikro kecil menengah (UMKM). Dengan begitu juga dapat membantu perekonomian yang sedang lesu akibat pandemi Corona (COVID-19).
"Boleh dipakai buat kebutuhan pokok makanan boleh. Sisanya ditabung untuk masa resesi. Kalau mau ekonomi jalan harus dipakai belanja barang dari petani dan pedagang," kata Chairman & President Asosiasi Perencana Keuangan IARFC (International Association of Register Financial Consultant) Indonesia, Aidil Akbar Madjid dihubungi terpisah.
(ara/ara)