Agar Investasi Tak Seperti 'Beli Kucing dalam Karung', Ini Tipsnya

Agar Investasi Tak Seperti 'Beli Kucing dalam Karung', Ini Tipsnya

Yudistira Imandiar - detikFinance
Senin, 12 Jul 2021 21:43 WIB
Stock exchange market concept, businesswoman trader looking on smartphone with graphs analysis candle line on sofa in house, diagrams on screen.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Sitthiphong
Jakarta -

Jumlah investor di Jawa Barat meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Sampai dengan tahun 2020, ada lebih dari 270 ribuan investor di Jawa Barat, dan di Q1 2021 ada tambahan 151.049 orang investor baru.

Kepala Kantor Perwakilan BEI Jawa Barat Reza Sadat Shahmeini menyebut peningkatan jumlah investor menandakan semakin banyak masyarakat teredukasi mengenai pasar modal. Hal itu disampaikannya dalam bincang-bincang daring 'Mengungkap Potensi Investasi di Jawa Barat saat Pandemi' yang diselenggarakan oleh IDX Channel dan bjb Sekuritas.

"Antusiasme masyarakat untuk mengenal pasar modal sudah semakin tinggi. Ini adalah buah dari berbagai edukasi yang telah diberikan pada masyarakat sejak sekian tahun lalu," kata Reza dikutip dalam keterangan tertulis, Senin (12/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama bjb Sekuritas Yogi Heditia Permadi menambahkan minat investasi yang meningkat di kalangan masyarakat juga perlu diimbangi dengan penajaman literasi masyarakat seputar pasar modal. Terlebih untuk berinvestasi di masa pandemi, terdapat sejumlah hal yang dinilai penting untuk diperhatikan masyarakat.

Salah satunya, ungkap Yogi, adalah dengan lebih jeli melihat peluang bisnis yang masih terus bergeliat di tengah kondisi ekonomi secara umum yang mengalami penurunan.

ADVERTISEMENT

"Saat pandemi ini terdapat sejumlah sektor bisnis yang masih sustain. Seperti bidang farmasi, hal yang berbau digital termasuk digital banking, juga sektor konsumsi dasar dan kebutuhan masyarakat masih bagus untuk dikoleksi. Di masa PPKM, distribusi barang dan jasa masih cukup bagus, daya beli masyarakat juga masih cukup baik," jelas Yogi.

Ia menambahkan masyarakat juga perlu menjadikan aspek fundamental perusahaan sebagai bahan penilaian sebelum memutuskan untuk berinvestasi saham. Hal itu meliputi kinerja keuangan perusahaan, bisnis perusahaan, hingga posisi perusahaan yang bersangkutan dalam industri yang dijalani.

"Posisinya ada di mana, apakah market leader atau bukan, apakah pasarnya masih berkembang atau sudah decline. Kalau masih terus berkembang, berarti bagus. Kalau punya waktu yang cukup, annual report perusahaan juga sebaiknya dipelajari. Agar bisa punya gambaran bagaimana manajemen perusahaan tersebut berjalan," papar Yogi.

Yogi menekankan hal tersebut penting untuk dilakukan agar investor tidak berinvestasi bagaikan 'membeli kucing dalam karung'. Kemampuan analisa jangka panjang terkait kapan investor sebaiknya menanam atau menyudahi investasinya dalam suatu perusahaan tertentu, terang Yogi, akan menghindarkan dirinya dari hal-hal yang merugikan.

"Banyak juga yang beranggapan bahwa membeli saham IPO (Initial Public Offering) pasti untung. Sebetulnya yang utama, tetap harus diperhatikan bisnisnya apa, prospeknya bagaimana, dan kinerja perusahaan tersebut sebelum IPO seperti apa. Yang penting mengenal perusahaannya terlebih dahulu (sebelum berinvestasi) terlepas IPO ataupun yang sudah listing," imbuh Yogi.

Sementara itu, Yogi menyampaikan bjb Sekuritas Sebagai Perusahaan Efek Daerah (PED) pertama di Indonesia yang telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memiliki komitmen tersendiri untuk meningkatkan literasi masyarakat Jawa Barat terhadap pasar modal. Sejumlah upaya dilakukan untuk melakukan edukasi, seperti melalui pendekatan personal kepada nasabah maupun kerja sama dengan sejumlah kampus.

"bjb Sekuritas merupakan sekuritas yang unik, kami lahir sebagai perusahaan efek daerah dan oleh karenanya diamanatkan untuk mendorong investasi di wilayah tempat kami beroperasi, yaitu Jawa Barat. Sesuai ketentuan OJK, hanya masyarakat yang memiliki KTP Jawa Barat yang dapat kami layani untuk melakukan investasi," ulas Yogi.

Ia menyatakan bjb Sekuritas memiliki sejumlah keunggulan, seperti memfasilitasi investasi online yang mudah untuk dilakukan. Selain itu, bjb Sekuritas juga dapat memberikan update market setiap hari sebagai panduan bagi para investor untuk berinvestasi.

"Untuk buka rekening transaksi cukup dilakukan lewat smartphone atau laptop, tak perlu datang ke kantor. Fee-nya cukup bersaing, dan kami juga senantiasa memberikan insight saham-saham mana yang cukup bagus untuk dikoleksi atau perlu dikurangi di setiap harinya," urai Yogi.




(akd/hns)

Hide Ads