Emas menjadi salah satu aset yang masih menarik untuk investasi. Berinvestasi emas dalam bentuk logam mulia dianggap memberikan keuntungan yang menjanjikan karena harganya yang cenderung meningkat serta dinilai sebagai aset kelas yang aman.
Co-Founder dan CMO IndoGold, Indra Sjuriah mengungkap ketika berinvestasi penting untuk melakukan diversifikasi aset karena setiap instrumen investasi memiliki risiko dan imbal hasil yang berbeda-beda.
"Contoh sederhananya adalah apabila kita telah berinvestasi dengan instrumen investasi yang memiliki risiko yang tinggi, maka perlu menambahkan instrumen investasi lain dengan risiko yang rendah. Emas sebagai instrumen investasi dengan risiko yang terbilang rendah dapat ditambahkan dalam portofolio investasi sehingga dapat menyeimbangkan risiko," ujar dia dalam keterangannya, Selasa (9/11/2021).
Berikut tips meraih imbal hasil yang optimal dari investasi emas, hitung-hitung untuk investasi di akhir tahun:
1. Tentukan Tujuan Investasi
Setiap melakukan investasi perlu untuk menetapkan tujuan dari dana yang dikumpulkan, seperti misalnya dana renovasi rumah, pendidikan anak atau pensiun.
Dengan begitu, kita mengetahui estimasi dana yang dibutuhkan di masa mendatang sehingga dapat menganggarkan sisihkan dana dari penghasilan secara rutin.
2. Sesuaikan dengan Usia dan Profil Risiko
Usia muda adalah waktu yang tepat untuk akumulasi kekayaan, sebaiknya memilih profil risiko yang lebih agresif, sedangkan semakin lanjut usia memilih profil risiko yang lebih rendah.
Apabila seorang investor memiliki profil agresif, maka mayoritas dana dapat ditempatkan pada instrumen investasi dengan risiko dan imbal hasil yang tinggi, kemudian dapat menyisihkan 10% dari dana investasi untuk investasi emas. Sedangkan profil konservatif, dapat menyisihkan 30%-40% dari dana investasi untuk investasi emas.
3. Investasi Emas Cocok untuk Jangka Panjang
Harga emas membutuhkan waktu yang lama agar naik secara signifikan. Sehingga investasi emas cocok sebagai investasi jangka panjang. Investasi emas disarankan minimal 5 tahun.
4. Punya Dana Darurat
Sebelum memulai investasi, sebaiknya memiliki dana darurat terlebih dahulu atau setidaknya dapat menyiapkan dana darurat dan investasi secara bersamaan namun disesuaikan kembali dengan kebutuhan dan kondisi keuangan.
(dna/dna)