Cek! Bocoran Investasi yang Cuan Tahun Ini

Cek! Bocoran Investasi yang Cuan Tahun Ini

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 24 Mei 2023 21:43 WIB
ilustrasi investasi
Ilustrasi investasi.Foto: iStock
Jakarta -

Investasi menjadi aktivitas finansial yang menjanjikan. Tentunya investasi yang menguntungkan menjadi daya tarik utama bagi masyarakat.

Investasi apa yang saat ini menjadi rekomendasi dan akan menguntungkan? Head of Deposit & Wealth Management, UOB Indonesia Vera Margaret mengatakan untuk jangka pendek, pasar obligasi sangat menarik hari ini karena suku bunga tengah tinggi.

Ke depan, menurutnya kemungkinan tetap akan tinggi karena Bank Sentral Amerika Serikat (AS) dan Indonesia diprediksi tak akan menaikan suku bunga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangka pendek saat ini kita lebih balancing. Satu opportunity di bond market tinggi karena semua melihat sudah peak gak ada melihat kemungkinan apakah The Fed apakah mungkin masih masih naik lagi, rupiah kemungkinan naik satu lagi. Konsepnya either flat atau turun," kata Vera di agenda diskusi UOB Indonesia, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Rabu (24/5/2023).

Menurutnya, dengan kondisi saat ini, keuntungan investasi di pasar obligasi akan menguntungkan. Jadi dia merekomendasikan saat ini waktu yang tepat untuk membeli obligasi.

ADVERTISEMENT

"Jadi opportunity masih tinggi di bond market, jadi kalau kita lihat harga opportunity berarti hanya akan naik nggak akan turun, kurang lebih begitu ya. Jadi untuk berinvestasi obligasi ini adalah sangat paling tepat harganya sudah peak," terangnya.

"Kalau nanti suku bunga punya kesempatan naik dia akan naik, tetapi kalau turun dia nggak ikutan turun. Kalau ditanya untuk short term kesempatannya di obligasi," tambahnya.

Masih ada informasi menarik. Langsung klik halaman berikutnya

Simak juga Video: Menebak Arah IHSG Jelang Potensi Resesi

[Gambas:Video 20detik]



Investasi di obligasi memiliki banyak pilihan, salah satunya Surat Berharga Negara Ritel (SBN Ritel). SBN Ritel sendiri menawarkan bunga yang lebih tinggi dibandingkan deposito.

"Mungkin di obligasi, ST10 yang 2 tahun masih kasih 6,25%. Mana ada deposito kasih 6,25% yang 4 tahun kasih 6,40%," tuturnya.

Untuk investasi di pasar saham juga diprediksi akan tetap menguntungkan tetapi untuk jangka panjang. Menurut Vera, investasi di pasar saham Indonesia masih menarik karena memiliki fundamental yang kuat.

"Saat ini 5,75% The Fed (suku bunga) kita saat ini 5,25% (suku bunga acuan Bank Indonesia), ini gap terendah yg pernah ada biasanya kita sama USS 3% sampai 4%. Ini gap terendah. Dengan gap terendah rupiah kita stabil, terus menguat terhadap USD. Itu menunjukan fundamental indonesia strong, jadi kesempatan untuk terus menanamkan di pasar saham," jelasnya.


Hide Ads