Consumer Business Community Manager Bank Jago yang juga Certified Financial Planner (CFP) Edo Velandika, mengingatkan pentingnya mengelola keuangan. Jika ada anggapan bahwa menabung tidak membuat kaya, kata dia, apalagi kalau tidak menabung.
"Menabung nomor satu. Banyak yang bilang menabung nggak bikin kaya, apalagi nggak menabung," katanya dalam d'Preneur detikcom yang berkolaborasi dengan BANK JAGO, di Universitas Tarumanagara, Jakarta, Selasa (5//3/2024).
Ia menjelaskan, Bank Jago menawarkan fitur kantong yang memfasilitasi penggunanya untuk menabung. Menurutnya ada 60 kantong yang setara dengan 60 rekening.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan begitu, pria yang akrab disapa Dika itu menyebut pengguna Bank Jago bisa memecah kebutuhan uangnya tanpa harus membuka banyak rekening. Pengguna juga bisa mengatur jumlah uang yang ingin ditabung pada setiap kantongnya sesuai keinginan.
"Di Jago, 1 akun bisa bikin 60 kantong, sama dengan 60 rekening. Dengan 1 aplikasi Jago bisa 60 rekening. Artinya punya 60 tujuan keuangan itu bisa dipisahin semuanya dalam 1 aplikasi Jago, sesuai kemauan," bebernya.
Ia menambahkan, Bank Jago juga menawarkan fitur autosave, atau menabung otomatis. Waktunya bisa diatur satu hari hingga 30 hari.
"Katakanlah mau nabung Rp 300 ribu tiap bulan. Misalnya setiap tanggal 3 uangnya langsung dipisahkan, misalnya untuk liburan kita buat kantong liburan. Setiap tanggal yang kita tentukan, uangnya dipisahkan ke kantong itu. Kalo berat bisa di-set mingguan. Atau kalau terlalu berat bisa harian," tuturnya.
Pada kesempatan itu ia juga menjamin keamanan menyimpan uang di Bank Jago, sebab sudah mengikuti regulasi Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Kalau pun ada kendala umumnya disebabkan karena gangguan yang bersifat teknologi.
"Tapi ada kejadian misalnya, namanya teknologi, bukan uangnya tidak bisa diambil tapi lupa password. Pindah akun dari HP, itu juga banyak kejadian. Curhatnya uang nggak bisa diambil, padahal ada masalah teknis di teknologinya. Kemudian ada masalah koneksi," imbuhnya.
Adapun Dika menyarankan untuk membagi pos tabungan ke dalam 4 kantong. Pertama adalah memenuhi kebutuhan pokok sebesar 50-60%, kedua untuk tabungan jangka pendek 10-20%, ketiga tabungan jangka panjang sekitar 20%, dan terakhir tabungan guilt free, atau yang ang bisa dihabiskan tanpa merasa bersalah.
Simak juga Video: Kisah Penggembala Bebek Naik Haji Setelah Menabung 18 Tahun