Duit THR Lebaran Kurang, Boleh Ngutang ke Pinjol?

Duit THR Lebaran Kurang, Boleh Ngutang ke Pinjol?

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 26 Mar 2024 09:22 WIB
Ilustrasi pinjol
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau libur Lebaran, banyak pekerja yang akan mendapat tunjangan hari raya (THR). Biasanya THR ini akan digunakan untuk membeli kebutuhan Lebaran seperti beli tiket untuk mudik, beli baju baru, zakat, dan sebagainya.

Namun bagaimana jika THR atau uang di kantong tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan Lebaran? Apakah boleh meminjam uang ke layanan pinjol?

Perencana keuangan Andy Nugroho mengatakan pada dasarnya meminjam uang ke pinjol untuk kebutuhan libur Lebaran bukanlah hal yang perlu dilakukan. Terlebih banyak keperluan Lebaran yang sifatnya tidak mendesak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalkan saja membeli baju lebaran, jalan-jalan atau piknik bagi mereka yang tidak pulang kampung, bahkan pulang kampung atau mudik itu sendiri seringkali bukanlah keperluan yang sangat mendesak hingga wajib untuk dilakukan. Sehingga keputusan untuk meminjam uang saat Lebaran menjadi tidak ideal alias tidak perlu.

"Kalau dari kacamata perencana keuangan sih saya akan bilang itu nggak ideal. Karena kita piknik libur lebaran, mudik bahkan, ini kan bukan suatu hal yang wajib dilakukan," kata Aidil kepada detikcom, Selasa (26/3/2024).

ADVERTISEMENT

Meski begitu, ia tidak menutup kemungkinan jika libur Lebaran merupakan salah satu momen yang sangat spesial. Karenanya Aidil sendiri menilai ada beberapa kasus di mana berutang ke Pinjol karena uang atau THR Lebaran kurang menjadi lebih dimaklumi.

"Namun, kan momen-momen Lebaran ini bisa dibilang momen-momen yang sangat spesial gitu ya. Saya sih lebih menggarisbawahinya begini, bisa nggak kita pinjam ke pinjol itu menjadi suatu hal yang 'diperbolehkan atau dimaafkan', misalnya gitu ya," ungkapnya.

Misalkan saja bila yang bersangkutan sudah lama tidak pulang ke kampung halaman sedangkan orangtua di kampung sudah cukup tua atau sedang sakit. Menurutnya kondisi-kondisi seperti ini masih bisa dimaklumi jika yang bersangkutan memaksakan diri untuk mudik meski harus berutang ke pinjol.

"Nah ada kriteria-kriteria yang menurut saya masih oke lah kita maafkan, misalnya seorang anak yang mungkin sudah bertahun-tahun nggak pernah pulang gitu kan terus kemudian mungkin orang tuanya sudah sakit-sakitan. Dia mau mudik nggak punya duit akhirnya pinjam pinjol," kata Aidil.

"Hal seperti ini buat saya masih oke lah ya dan bisa dimaafkan. Alasannya apa? Ya usia orangtua kan kita nggak ada yang tahu, daripada dia menunda mudiknya kemudian misalnya umur orangtua-nya sudah nggak panjang lagi, itu menyesalnya akan jadi seumur hidup," jelasnya lagi.

Namun menurut Aidil kondisi ini bisa berbeda lagi jika yang bersangkutan memaksakan diri untuk mudik Lebaran hingga berutang ke pinjol karena 'gengsi'. Misalkan karena seluruh anggota keluarganya yang lain pulang kampung sehingga yang bersangkutan memaksa agar bisa mudik juga.

"Tapi misalnya, alasannya 'oh mudik karena karena kakaknya, saudaranya, adik-adiknya pulang semua, masa saya sendiri yang nggak pulang?' misalnya gitu ya. Padahal dia setiap tahun juga pulang, atau hari-hari di luar Lebaran dia juga sering pulang, buat saya hal-hal seperti itu kalau dia memang lagi nggak punya uang ya nggak perlu dipaksakan sampai musti pinjam pinjol," terangnya.

Meski begitu, pada akhirnya Andy menyarankan untuk tetap berhati-hati dan dipertimbangkan lebih dalam sebelum meminjam uang dari pinjol. Sebab pada akhirnya uang yang dipinjam harus dikembalikan lagi, termasuk dengan bunganya.

"Kita mesti berpikir ini utang, bukan berarti kita pinjam pinjol kemudian duitnya jadi tambah banyak enggak, ini utang ya kita harus dibalikin dan ada bunganya juga," jelas Aidil

Pada akhirnya ia menyarankan, kalau memang yang bersangkutan tidak perlu membeli baju baru atau jalan-jalan saat libur Lebaran, bahkan berangkat mudik, sebaiknya tidak perlu memaksakan diri hingga meminjam uang dari Pinjol.

"Makanya saya tekankan di sini sebenarnya adalah seberapa penting dan urgent kita mau ber-Lebaran. Nah yang tahu seberapa penting dan urgent masing-masing di diri kita kok, dan menurut saya kita mesti jujur deh ke diri kita sendiri (apakah perlu atau tidak membeli)," terangnya lagi.

Simak Video 'Serba-serbi THR Lebaran Bagi Karyawan: Syarat dan Aturan':

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

Hide Ads