Harga Emas Turun Terus Bikin Pengin Nyerok? Eits, Tahan Dulu

Harga Emas Turun Terus Bikin Pengin Nyerok? Eits, Tahan Dulu

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 19 Sep 2022 07:00 WIB
Gold ingots in the Siberian city of Krasnoyarsk, Russia, on Nov 22, 2018. A search of the woman led to the discovery of eight pieces of gold weighing a total of nearly 1.9kg.PHOTO: REUTERS
Ilustrasi Emas. Foto: REUTERS

Penurunan harga ini akan terus terjadi lantaran kondisi perekonomian global saat ini, terutama menyangkut inflasi AS yang tembus di atas 8% serta Rusia yang akan menghentikan aliran minyak dan gasnya ke Eropa. Kondisi ini mengindikasikan Eropa yang berkemungkinan besar akan mengalami inflasi cukup tinggi.

"Kenaikan suku bunga 75% di Eropa ini bukan berarti harga emas ini naik tapi harga emas jatuh. Karena kondisi resesi ini membuat negara-negara Eropa kacau balau. Ini yang membuat inject dolar terus mengalami penguatan," jelas Ibrahim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan untuk inflasi AS sendiri, pada kuartal 3 tahun ini diprediksi akan terkontraksi 0,6%. Apabila itu terjadi, AS berarti masuk ke resesi dan bank sentralnya akan berkemungkinan menaikkan suku bunganya di bulan ini.

Oleh karena itu, menurutnya waktu yang tepat untuk membeli logam mulia ialah ketika harganya sudah tembus di US$ 1.650/oz.

ADVERTISEMENT

"Pada saat nanti harga sudah rendah, sudah tidak ada lagi Bank Sentral Amerika menaikkan suku bunga, di situ saat yang tepat untuk melakukan pembelian. Bisa saja di tahun ini harga emas dunia di bawah US$ 1.600/oz, hati-hati," kata Ibrahim.

"Sebenarnya kalau kita mau beli logam mulia itu pas di harga US$ 1.650/oz, nggak apa-apa. Kalaupun harganya turun ke bawah itu, istilahnya nggak terlalu besar selisihnya," tambahnya.

Di sisi lain, Analis Komoditas Ariston Tjendra mengatakan, meski harganya masih berkemungkinan turun, momen penurunan harga emas saat ini tetap bisa dimanfaatkan masyarakat yang berminat investasi jangka panjang.

"Saat harga turun adalah harga yang bagus untuk membeli emas. Tapi untuk investasi jangka yang lebih panjang misal 2-3 tahun," kata Ariston.

"Ya kemungkinan turun masih terbuka, bisa cicil-cicil beli," tambahnya.

Penurunan harga Emas memang sangat erat kaitannya dengan rencana kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS ke depan. Apalagi, belakangan muncul ekspektasi bahwa Bank Sentral AS akan menaikkan sebesar 100 bp, lebih tinggi dari sebelumnya 75 basis poin.

Meski demikian, Ariston menyampaikan, aktivitas para pelaku pasar yang memilih keluar dari aset emas dan masuk ke aset dolar yang naik tingkat imbal hasilnya juga membuat harga emas tertekan.



Simak Video "Antrean Beli Emas di Butik Antam Pulogadung Membludak!"
[Gambas:Video 20detik]

(das/das)

Hide Ads