"Yang partisipasi harus yang punya pendapatan atau penghasilan tertentu sehingga mereka bisa membayar cicilannya. Ini lagi dihitung ya, ancar-ancarnya antara Rp 7 sampai 10 juta," kata Sandiaga saat ditemui di Vihara Dharma Bakti, Jalan Kemenangan III, Petak Sembilan No 19, Glodok, Jakarta Barat, Rabu (12/7/2017).
Sandi menjelaskan, perhitungan skema syarat bagi rumah DP 0 rupiah masih dibahas oleh timnya. Meski demikian dirinya menyebut penerima program rumah DP 0 rupiah tak akan dibebankan hingga harus membayar Rp 7 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya selain pendapatan minimal peserta yang diharuskan Rp 7 juta, mereka juga harus memiliki tabungan untuk menyicil rumah DP 0 rupiah.
"Per KK, Harus dilihat bukan hanya penghasilannya, tetapi juga net savings-nya dia. Kalau dia pendapatannya Rp 7 juta rupiah tapi pengeluarannya Rp 6,9 juta enggak akan bisa partisipasi. Bisa menabung dan digunakan untuk menyicil rumah," paparnya.
Dengan perkiraan target penghasilan Rp 7 juta tersebut, maka Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan penghasilan kurang dari Rp 4 juta belum bisa menerima fasilitas tersebut. (adf/ang)