Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK) Hendardji Soepandji mengatakan, sebagai pengelola pihaknya akan membangun infrastruktur di kawasan ini. Salah satu yang akan dikembangkan adalah infrastruktur bawah tanah diantaranya untuk menekan kemacetan arus lalu lintas.
"PPKK akan membangun transportasi publik dibawah dan diatas tanah, terutama dibawah tanah," jelasnya di acara coffee morning di Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/2/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Juga akan ada hutan kota, akan dibangun sebagai tempat rekreasi, akan ditata ulang kembali. Bisa rekreasi dan olahraga," ucapnya.
Master plan komplek Kemayoran selama 15 tahun kedepan diperkirakan akan menelan dana Rp 7,2 triliun. Sebanyak Rp 4 triliun akan diprioritaskan untuk pengembangan infrastruktur komple Kemayoran dan Rp 3,2 triliun untuk fasilitas pembangunan sosial dan fasilitas umum.
Khusus untuk infrastruktur, biaya Rp 3 triliun akan digunakan untuk pembuatan jaringan transportasi bawah tanah termasuk untuk mass rapid transport (MRT) dan kendaraan bermotor. Sementara Rp 1 triliun disiapkan untuk membangun infrastruktur diatas tanah sebagai penghubung semua blok di komplek Kemayoran.
Sementara itu, untuk fasilitas umum dan fasilitas sosiaal akan dibangun gedung serbaguna berlantai 6 . Bangunan seluas 48.000 meter persegi akan mampu menampung 25.000 penonton untuk pertandingan olah raga, termasuk konser musik, teater, film dan rapat-rapat akbar.
Rencananya gedung serbaguna ini akan selesai pada tahun 2015 dan akan digunakan sebagai lokasi Kejuaraan Karate Dunia. Lokasi komplek olahraga, seni dan rekreasi akan disiapkan lahan 102 hektar.
Komplek Kemayoran merupakan bekas lokasi Bandar Udara Internasional Kemayoran dengan luas 454 hektar. Lahan ini dialihfungsikan sebagai lahan bisnis dan hunian sejak tahun 1985 di bawah Sekretariat Negara.
Pada tahun 1999 keluar keputusan presiden (keppres) No. 7 Tahun 1999 mengenai penetapan peruntukan kemayoran sebagai kawasan perdagangan internasional.
(hen/qom)