Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan sebelumnya harga pasar tanah di Depok rata-rata bisa mencapai Rp 800.000 sampai Rp 1,5 juta per meter persegi. Namun adanya proyek tersebut membuat harga tanah di kawasan yang dilewati dua proyek tol tersebut terus merayap naik.
"Kenaikan tanah di Depok 15-24% itu tahun lalu, saya melihat akan ada kenaikan juga di 2012, kenaikannya di Depok akan signifikan. Di Depok harga tanah bervariatif, ada yang Rp 800.000, Rp 1,5 juta, kalau yang menengah atas sampai Rp 2 juta itu harga pasaran," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kawasaan yang harganya naik karena dilewati jalan tol itu adalah kawasan menengah atas. Walaupun Depok terjadi kenaikan, tapi tak setinggi kawasan kelas atas yang dilewati proyek tol. Alasannya kalau menengah atas pasti memiliki kendaraan roda empat, jalan tol sangat dibutuhkan, berbeda dengan menengah bawah," katanya.
Menurutnya kawasan yang signifikan kenaikan harga tanahnya karena dilewati proyek tol adalah Tangerang. Kawasan ini meski sudah cukup padat, namun permintaanya masih tinggi dan banyak berkembang kawasan-kawasan perumahan papan atas.
"Kalau Tangerang tahun kemarin seperti BSD (Bumi Serpong Damai) bisa naik 50%, kalau kawasan sekitarnya 35%," katanya.
Ia menambahkan dari sisi infrastruktur kawasan Tangerang lebih siap dan lengkap dibandingkan dengan kawasan penopang Jakarta lainnya seperti Bekasi, Depok, dan Bogor.
"Kawasan lainnya tetap ada pertumbuhannya, tapi peningkatannya tak setinggi Tangerang," katanya.
Rencanaya akhir Januari 2012 seksi 1 proyek tol Jagorawi-Cinere yaitu ruas Jagorawi-Cimanggis telah beroperasi. Tol sepanjang 3,7 Km ini melintasi kawasan Cibubur hingga Cimanggis Depok.
(hen/dnl)